Prajurit Yonif 751 Selamatkan Sepasang Lansia Terkepung Banjir di Muara Tami |
- Prajurit Yonif 751 Selamatkan Sepasang Lansia Terkepung Banjir di Muara Tami
- Anggota TNI Selamatkan Nenek Friskila Wally Yang Tertinggal Sendirian di Asei Kecil
- Retno Marsudi Buka Pertemuan Indonesia-South Pacific Forum (ISPF) Pertama
Prajurit Yonif 751 Selamatkan Sepasang Lansia Terkepung Banjir di Muara Tami Posted: 21 Mar 2019 05:25 AM PDT ![]() Menurut Kapendam Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi sekira pukul 17.00 wit tim menemukan satu rumah yang berisi sepasang warga lanjut usia (lansia) berumur sekitar 85 thn dan 70 tahun yang rumahnya telah terkepung banjir. ![]() Kurang lebih satu jam waktu untuk pelaksanaan evakuasi warga tersebut. Karena kondisi jembatan telah hanyut, tim berinisiatif utk membuat jembatan sementara agar memudahkan evakuasi. Pukul 18.00 WIT tim evakuasi berhasil mengevakuasi sepasang lansia tersebut ke Mako kompi dalam keadaan aman dan lancar. Selanjutnya Komandan Kompi Senapan E Yonif RK 751/VJS memerintahkan sepasang lansia tersebut diberikan tempat tinggal sementara sampai dengan banjir surut. (Pendam17) |
Anggota TNI Selamatkan Nenek Friskila Wally Yang Tertinggal Sendirian di Asei Kecil Posted: 21 Mar 2019 05:12 AM PDT ![]() Mama Friskila Wally adalah istri dari Daniel Ansaka tertinggal sendirian di rumahnya pada saat semalam debit air Danai Sentani meluap sehingga warga terpaksa mengungunsi. Karena cuaca gelap, dengan mempertimbangkan keselamatan Mama Friskila bila berjalan malam hari maka warga meninggalkannya untuk bertahan sementara di rumah sambil menuggu bantuan. Menanggapi laporan tersebut Serka Supriyadi Babinsa Ramil 1701-01/Sentani segera bertindak menggunakan prahu tradisional menuju ke lokasi rumah Mama Friskila dengan berpedoman pada tanda-tanda medan yang ditunjukkan oleh warga meskipun cuaca dalam keadaan hujan. Pada Kamis (21/03/2019) pukul 09.20 Serka Supriyadi berhasil menemukan rumah panggung sederhana yang ditempati Mama Friskila. Kondisi rumah sudah separuh terendam air danau Sentani yang meluap, Mama Friskila ditemukan bertahan di atas meja yang bergoyang-goyang bila terhempas ombak. Kondisi Mama Friskila dalam keadaan sehat namun tubuhnya sangat lemah karena usia. Selanjutnya Supriyadi beserta rekannya berhasil mengevakuasi Mama Friskila ketempat pengungsian di Telaga Maya guna mendapatkan perawatan dan bergabung dengan warga lainnya. (Pendam17) |
Retno Marsudi Buka Pertemuan Indonesia-South Pacific Forum (ISPF) Pertama Posted: 21 Mar 2019 01:45 AM PDT ![]() ISPF merupakan forum dialog Indonesia dan negara-negara Pasifik Selatan yang diikuti oleh 13 negara-negara dari Pasifik Selatan. Dalam pembukaannya, Menlu Retno menyebutkan bahwa Indonesia dan negara-negara di Pasifik Selatan telah tinggal berdampingan selama berabad-abad dan berbagi ciri khas dan budaya fitur-fitur maritim yang serupa. Indonesia dan kawasan Pasifik Selatan juga menghadapi tantangan yang sama khususnya dalam menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan lingkungan hidup. "Saya menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk bekerja bersama dengan negara-negara di Pasfik Selatan dalam menangani permasalahan serta memaksimalkan potensi bersama bagi kepentingan masyarakat kita," ungkap Menlu Retno. Indonesia dan Papua Nugini (PNG) misalnya telah sepakat untuk meningkatkan kembali kerja sama termasuk di daerah perbatasan RI-PNG. Presiden RI bahkan memberikan perhatian khusus pada pertumbukan ekonomi di perbatasan. Mengakhiri sambutannya, Menlu Retno menyampaikan keyakinannya bahwa ISPF akan membawa kerja sama Indonesia dengan negara-negara di Pasifik Selatan ke babak baru. "Saya percaya bahwa ISPF adalah pertemuan yang tepat untuk menyambut era baru kerja sama Indonesia dan Pasifik Selatan," pungkasnya. Turut hadir dalam pembukaan adalah Menlu Papua Nugini (PNG), Rimbink Pato; Menteri Perdagangan, Pariwisata, Lingkungan, dan Tenaga Kerja Tuvalu, Menlu Kiribati, Taukelina Finikaso; dan Menteri Perdagangan, dan Industry Cooperative Kiribati, Atarake Naatara. Hadir pula pejabat tinggi dan delegasi dari Australia, Selandia Baru, Federasi Mikronesia, Fiji, Kaledonia Baru, Kepulauan Cook, Kepulauan Marshall, Kepulauan Solomon, Nauru, dan Tonga. Kesepakatan Kerja Sama Indonesia telah menyetujui peluncuran Preferential Trade Agreement (PTA) dengan Fiji dan PNG. Dalam kesempatan tersebut, Menlu Retno dan Menlu PNG selanjutnya menandatangani Joint Ministerial Statement peluncuran PTA RI-PNG sedangkan Dirjen Aspasaf bersama dengan Permanent Secretary untuk Industri dan Pariwisata Fiji menandatangani Joint Statement PTA RI-Fiji. Salah satu perusahaan konstruksi Indonesia di Pasifik Selatan, Audie Building Industries dalam kesempatan tersebut juga menandatangani kerja sama pembiayaan dengan Exim Bank Indonesia. Audie Building Industries sendiri tengah menangani beberapa proyek pembangunan resort di Fiji dan pembangunan stadion sepakbola di Kiribati. ISPF sendiri berlangsung selama sehari dan akan diisi dengan rangkaian pertemuan Indonesia-South Pacific Business Engagement (ISPBE), pameran bisnis, konsultasi dan finalisasi PTA, serta pelatihan teknis untuk peserta yang datang dari Pasifik Selatan dan akan berlangsung dari 18-22 Maret 2019. (Kemlu) |
You are subscribed to email updates from #Lelemuku. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
Social Plugin