Richard Louhenapessy Sebut Sekolah di Ambon Ditutup Hingga Maret 2022 |
- Richard Louhenapessy Sebut Sekolah di Ambon Ditutup Hingga Maret 2022
- Festival Sail Teluk Cenderawasih di Akhir 2023 Akan Diluncurkan Saat HUT PI ke 167 di Manokwari
- Kolaborasi Unik Abraham Edo dan Basboi Hadirkan Single Penuh Makna Lewat ‘The Stupid Song’
Richard Louhenapessy Sebut Sekolah di Ambon Ditutup Hingga Maret 2022 Posted: 04 Feb 2022 05:31 AM PST AMBON, LELEMUKU.COM– Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mengambil langkah antisipatif dalam memutus mata rantai penyebaran COVID 19 yang kian meningkat di Kota Ambon. Salah satunya dengan menutup sementara aktifitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Hal itu disampaikan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy kepada Tim Media Center, Kamis (3/2/2022) di Manise Hotel. Menurut Wali kota, sebagai langkah pertama, akan dikeluarkan Instruksi Wali kota Nomor 3 Tahun 2022, dalam upaya mengatur kembali seluruh mekanisme sosial di kota ini, sesuai dengan protokol kesehatan dan level yang ada. "Untuk level PPKM Kota Ambon, Mendagri telah menetapkan kita berada di level 2 lagi. Kemarin kita di level 1, sekarang berada pada level 2. Kemarin kita sempat zona hijau, sekarang kembali ke zona kuning," kata Wali Kota. Dengan berpindahnya Kota Ambon ke PPKM level 2 dan zona kuning, Wali Kota menegaskan akan kembali mengambil langkah-langkah sesuai dengan kualifikasi PPKM level 2 ini, dengan memberlakukan secara ketat aturan-aturan yang telah ditetapkan, sama seperti level 2 sebelumnya. "Misalnya untuk sekolah. Ada 12 sekolah yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka. Tetapi dengan memperhatikan kondisi saat ini, maka kita akan tutup lagi sampai dengan Maret. Karena ketentuan dalam SKB 4 Menteri, kalau ada sekolah yang terindikasi Covid, akan diliburkan 14 hari. kemarin sudah ambil sampel untuk sekolah itu baru 25 persen dari murid. dari 2 ribuan lebih siswa, sudah ada 125 yang reaktif, kemudian PCR dan positif," kata dia. "Itu baru 25 persen, dari sample yang kita ambil. 75 persen murid tidak. kalau misalkan kita masuk lagi tanggal 16 dan 17 dibuka lagi dan kita mulai random lagi untuk yang 75 sisa lagi, kalau misalkan kena lagi, maka kita tutup lagi 2 minggu. Oleh karena itu idealnya dengan memperhatikan perkiraan Menteri Kesehatan, puncak Omicron akan terjadi pada Februari dan Maret, maka kita sepakat sekolah kita tutup maret. Nanti April, kita evaluasi lagi. Kalau misalkan kondisi membaik, maka kita akan buka lagi untuk sekolah tatap muka," jelas Wali Kota. Kebijakan kedua yaitu untuk kegiatan di tempat umum juga akan diperlakukan ketat dengan 50 persen, sesuai dengan instruksi. Jadi misalkan cafe, restoran, akan di tinjau lagi jam operasinya dan diberlakukan sesuai aturan itu. "Hal ini tentunya untuk mengantisipasi perkembangan Covid-19 yang dalam kenyataannya mengalami kenaikan yang cukup signifikan. mulai dari kasus pertama tanggal 24 Januari sampai dengan tanggal 2 kemarin, tercatat mencapai 154 kasus dan yang tertinggi tanggal 1, kurang lebih 67 kasus. Karena itu, barusan kami menggelar rapat koordinasi dengan seluruh pimpinan OPD, lurah, kades, raja bahkan dengan seluruh kepala puskesmas," aku Wali Kota. Dikatakannya, hingga 2 Februari, di Kota Ambon tercatat 154 kasus yang tersebar di 5 kecamatan. Masing-masing di Sirimau 63 kasus, di Nusaniwe 39 kasus, Teluk Ambon 12 kasus, Baguala 28 kasus dan Leitisel itu 11 kasus. "Jadi kesimpulannya penyebarannya sudah merata diseluruh kecamatan, walaupun memang tidak semua lingkungan kelurahan yang terdeteksi. Dari 154 kasus, paling banyak di kecamatan Sirimau dan secara khusus paling banyak di Batu Merah 22 kasus. Selebihnya tersebar merata," ungkapnya. Wali Kota mengingatkan, keadaan ini berbahaya kalau tidak segera diantisipasi. "Saat ini, kita belum dapat memastikan varian apa yang tengah menyebar, tetapi dari indikasi cepatnya tingkat penyebaran, mungkin patut diduga ini bisa omicron, karena rata-rata dia terkait erat dengan pelaku perjalanan, lalu terkontaminasi dan sebagainya. Bahkan yang meninggal sudah ada 2. Yang meninggal dan salah satunya pasien berusia 82 tahun," ujarnya. Dengan kebijakan tersebut, lanjut Wali kota, Jumat, Sabtu dan Minggu akan dilakukan sosialisasi secara bersama, sehingga Senin nanti sudah berlaku aturan PPKM level 2, sesuai dengan instruksi menteri yang terbaru. "Itu yang saya sampaikan, termasuk langkah-langkah yang di antisipasi kades, lurah, raja. Salah satu kebijakan yang kami tempuh misalnya para camat diminta untuk inventarisir seluruh kantor-kantor yang ada di wilayah kecamatannya, lalu kita turun untuk adakan rapid antigen buat kantor itu juga," tutupnya. (diskominfoambon) |
Festival Sail Teluk Cenderawasih di Akhir 2023 Akan Diluncurkan Saat HUT PI ke 167 di Manokwari Posted: 04 Feb 2022 04:52 AM PST BIAK, LELEMUKU.COM - Festival Sail Teluk Cenderawasih (FSTC) rencananya dilaksanakan akhir tahun 2023. Sebelumnya akan diawali dengan pelaksanaan peluncuran festival menuju pelaksanaan Sail Teluk Cenderawasih bersamaan dengan peringatan masuknya Injil di Tanah Papua yang ke-167, pada tanggal 5 Februari 2022. Sejumlah kegiatan akan digelar dalam kegiatan Festival Menuju Sail Teluk Cenderawasih dengan melibatkan jajaran kabupaten yang ada di wilayah Teluk Cenderawasih, baik yang ada di wilayah Provinsi Papua maupun Papua Barat. Bahkan tentang rapat konsultasi persiapan Festival Menuju Sail Teluk Cenderawasih dipimpin langsung oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur Dr.Velix Vernando Wanggai, SIP, MPA dan dihadiri oleh kepala daerah serta perwakilan pejabat terkait yang ada di kabupaten terkait di wilayah Teluk Cenderawasih, Kabupaten Biak Numfor dihadiri langsung oleh Bupati Herry Ario Naap, S.Si.,M.Pd. Sekretaris Daerah Kabupaten Biak Numfor Markus O. Masnembra, SH.,MM mengatakan, bahwa pelaksanaan Sail Teluk Cenderawasih yang rencananya akan dilakukan tahun 2023 akan diawali dengan pelaksanaan Festival di Manokawari. Dalam festival itu sejumlah kegiatan akan dilakukan, termasuk pameran dari masing-masing kabupaten yang ada di wilayah Teluk Cenderawasih. "Tadi ada rapat persiapan pelaksaan festival yang akan dilakukan terkait rencana Sail Teluk Cenderawasih tahun 2023 mendatang, jadi festival yang dilucurkan bersamaan dengan masuknya Injil di Tanah Papua di Mansinam Manokwari," kata Sekda saat mengikuti rapat koordinasi dengan sejumlah pimpinan OPD secara virtual di Hotel Arumbay, Senin (31/1/2022). "Kegiatan festival ini digelar sebagai rangkaian dari persiapan menuju pelaksanaan Sail Teluk Cenderawasih, dan rapat koordinasi dipimpin langsung oleh Pak Felix Wanggai dari Bappenas," lanjutnya.(humasbiaknumfor) |
Kolaborasi Unik Abraham Edo dan Basboi Hadirkan Single Penuh Makna Lewat ‘The Stupid Song’ Posted: 04 Feb 2022 04:31 AM PST JAKARTA SELATAN, LELEMUKU.COM - Satu lagi karya terbaru dari Passion Vibe yang menarik perhatian dirilis. Kali ini karya terbaru dibawakan oleh Abraham Edo yang berkolaborasi bersama rapper kebanggaan Indonesia, Basboi. Keduanya berkolaborasi lewat sebuah single yang berjudul 'The Stupid Song'. Ini merupakan kolaborasi pertama antara Abraham Edo dan juga Basboi. Walau begitu, keduanya tampak 'ngeblend' satu sama lain lewat lagu yang punya beat catchy serta lirik yang komunikatif ini. Diberi judul 'The Stupid Song' karena lagu ini bercerita tentang kebiasaan manusia yang, baik sadar maupun tidak, suka menilai orang atau men-judge terlalu cepat tanpa mengenal sosok terebut lebih dalam. "Kadang dalam hidup kita suka menilai orang negatif terlalu cepat, padahal mungkin sifat itu juga suka kita lakukan sendiri," ungkap Abraham Edo. "Lagu ini bisa jadi teguran buat gue pribadi karena sebenarnya kita sama-sama manusia yang pada waktu dilahirkan tidak tahu apa-apa," lanjutnya. Diajaknya Basboi di dalam lagu ini sebenarnya sudah merupakan impian Abraham Edo sejak dulu. Abraham Edo mengatakan dia menyukai cara Basboi membuat kata-kata di susunan rap-nya. Menurutnya, Basboi mampu mengkombinasikan kata-kata yang kaya, sederhana, baku, tapi tetap bisa dimengerti dengan rima yang apik. Basboi sendiri merasa cocok dengan lagu ini saat pertama kali diperdengarkan oleh Abraham Edo. "Awalnya ketemu Edo di salah satu acara award musik, dia lalu mengajak gue untuk berkolaborasi. Setelah dapat materi dari Edo, gue merasa cocok dengan lagunya, jadi ya gue gaspol aja. Hahaha," kisahnya. Tidak hanya berdua, lagu ini turut dibantu oleh Belanegara Abe sebagai Music Programming dan Vocal Director. Sementara itu, Jundi Salut Anis ikut mengisi part Bass di lagu ini, Herry Alesis sebagai Vocal Editing dan Mixing, dan Dimas Pradipta bertindak untuk proses Mastering lagu ini. Satu hal yang menarik bagi Basboi di lagu ini adalah kemampuan keduanya untuk menghasilkan lagu yang tetap komunikatif walau sejatinya baik Abraham Edo dan Basboi memainkan peran mereka masing-masing. "Gue ga nyangka aja kalo di lagu ini bisa sekomunikatif itu sama Edo, padahal Edo pure main gitar. Ternyata kita bisa tetap bikin lagu yang luwes komunikasinya antara dua artis walaupun beda medium dan tanpa kata-kata. Itu keren!" ungkapnya. 'Don't Judge a Book By Its Cover' sebenarnya adalah pesan yang ingin disampaikan oleh Abraham Edo dan Basboi melalui lagu ini. Selain itu, mereka juga membebaskan para pendengarnya untuk menilai genre seperti apa yang mereka hadirkan di lagu ini. "Seperti cerita di lagu ini, pendengar juga harus kenal lebih dalam untuk menentukan genre dari 'The Stupid Song'," ujar Abraham Edo. "Harapan gue selain ini lagu bisa jadi pintu rejeki buat Edo dan gue, lagu ini bisa jadi referensi aja buat teman-teman musisi terutama para rapper agar mereka mengerti bahwa karya-karya rap semakin inklusif," kata Basboi. "Selain itu, lewat lagu ini, gue harap kita bisa sama-sama belajar untuk menjadi orang yang lebih baik lagi," tutup Abraham Edo. 'The Stupid Song' sudah bisa didengarkan di seluruh digital streaming platform yang ada di Indonesia. (Tembang) |
You are subscribed to email updates from #Lelemuku. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
Social Plugin