Type Here to Get Search Results !

Pasien Sembuh COVID-19 di Indonesia Capai 652.513 Orang

Pasien Sembuh COVID-19 di Indonesia Capai 652.513 Orang


Pasien Sembuh COVID-19 di Indonesia Capai 652.513 Orang

Posted: 06 Jan 2021 05:20 AM PST


JAKARTA, LELEMUKU.COM - Perkembangan harian penanganan COVID-19 Per 6 Januari 2021 terus meningkatkan angka kesembuhan menjadi 652.513 orang atau persentasenya meningkat menjadi 82,8%. Jumlah tersebut termasuk juga penambahan pasien sembuh harian sebanyak 6.767 orang.  

Per hari ini, provinsi dengan angka kesembuhan harian tertinggi berada di Jawa Barat menambahkan sebanyak 1.363 kasus dan kumulatifnya kini menempati urutan kedua mencapai 77.521 kasus. DKI Jakarta urutan kedua harian menambahkan pasien sembuh sebanyak 1.063 kasus dan kumulatifnya masih yang tertinggi mencapai 175.295 kasus.

Diikuti Jawa Tengah urutan ketiga harian menambahkan pasien sembuh sebanyak 1.013 kasus dan kumulatifnya mencapai 59.973 kasus dan menempati urutan keempat secara nasional. Jawa Timur keempat harian dengan 699 kasus dan kumulatifnya di urutan ketiga mencapai 76.245 kasus. Dan Sulawesi Selatan kelima harian menambahkan pasien sembuh sebanyak 442 kasus dan kumulatifnya mencapai 29.914 kasus.

Lalu, pada penambahan pasien terkonfirmasi positif, sebanyak 8.854 kasus dan jumlah kumulatifnya, atau pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga saat ini, mencapai 788.402 kasus. Melihat jumlah kasus aktif atau pasien yang masih membutuhkan perawatan, per hari ini berjumlah 112.593 kasus dan persentasenya menjadi 14,3%. Sementara positivity rate berada di angka 15,4%.

Selanjutnya, secara penambahan kasus terkonfirmasi positif harian, DKI Jakarta tertinggi sebanyak 2.402 kasus dan kumulatifnya juga masih yang tertinggi menjadi 195.301 kasus. Kedua harian berada di Jawa Barat menambahkan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 1.470 kasus dan kumulatifnya urutan kedua mencapai 91.131 kasus.

Ketiga harian ada di Jawa Tengah sebanyak 1.023 kasus dan kumulatifnya mencapai 87.568 kasus. Disusul Jawa Timur keempat harian dengan menambahkan 845 kasus dan kumulatifnya masih urutan ketiga mencapai 88.642 kasus. Dan kelima di Sulawesi Selatan menambahkan 463 kasus dan kumulatifnya mencapai 34.394 kasus.

Sementara, pada pasien meninggal hari ini bertambah sebanyak 187 kasus dan kumulatifnya mencapai 23.296 atau 3,0% dari pasien terkonfirmasi. Secara urutan harian, tertinggi berada di Jawa Timur sebanyak 54 kasus dan kumulatifnya masih yang tertinggi bertambah menjadi 6.173 kasus. Jawa Tengah urutan kedua dengan menambahkan 48 kasus dan kumulatifnya urutan kedua, menembus angka 3.888 kasus.

Ketiga harian di Lampung menambahkan 17 kasus dan kumulatifnya menjadi 309 kasus. DKI Jakarta urutan keempat harian menambahkan 16 kasus dan kumulatifnya urutan ketiga mencapai 3.382 kasus. Dan Jawa Barat berada di urutan kelima harian dengan menambahkan 11 pasien meninggal dan kumulatifnya masih di urutan keempat sebanyak 1.199 kasus.

Selain itu, dari hasil uji harian pada 566 laboratorium jejaring COVID-19 di Indonesia hari ini, jumlah spesimen selesai diperiksa per hari sebanyak 67.908 spesimen dan kumulatifnya 7.645.288 spesimen. Jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 44.734 orang dan kumulatifnya 5.106.017 orang.

Sementara jumlah negatif COVID-19 dari hasil periksa, per hari ini sebanyak 35.880 orang dan kumulatifnya 4.317.615 orang. Untuk jumlah suspek tercatat ada 70.029 kasus. Dan pada sebaran wilayah masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota. (SatgasCOVID19)

Wiku Adisasmito Jamin Distribusi Vaksin Efektif Tanpa Rusak Kualitas

Posted: 06 Jan 2021 05:07 AM PST


JAKARTA, LELEMUKU.COM - Satgas Penanganan Covid-19 menjelaskan terkait vaksin Covid-19 yang kini sedang didistribusikan ke berbagai daerah. Meskipun tahal uji klinik fase 3 belum selesai dilakukan. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) terus melakukan pengawasan terhadap distribusi vaksin yang sedang berjalan.

Badan POM juga terus melakukan pengawasan dan evaluasi pengadaan vaksin secara berkala mulai dari tahapan pre klinik, sampai dengan uji klinik fase 1, 2 dan fase 3 yang sedang berlangsung di Bandung, Jawa Barat. Termasuk juga uji klinis yang dilakukan Brazil dan Turki. Uji klinis fase 3 telah selesai, barulah Badan POM mengeluarkan Emergency Use of Authorization (EUA).

"Pada intinya, upaya distribusi yang telah dilakukan ini bertujuan menjamin ketersediaan vaksin yang merata, dengan prosedur kehati-hatian dengan memanfaatkan waktu yang ada. Pemerintah menjamin distribusi vaksin ke berbagai daerah di Indonesia dan dapat efektif tanpa merusak kualitas vaksin," katanya menjawab pertanyaan media di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/1/2021) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Wiku menambahkan, pada saat kedatangan vaksin di Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu, Badan POM telah memberi sertifikat Lot Release sebagai upaya dalam mengawal mutu vaksin yang masuk ke Indonesia.

Vaksin yang saat ini sedang didistribusikan ke berbagai daerah, akan tetap diawasi dengan melakukan sampling berbasis risiko di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan POM tingkat provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Lalu terkait penyuntikan vaksin ini, Wiku menegaskan bahwa pemerintah terus berpegang pada prinsip dan prosedur kesehatan yang berlaku. Penyuntikan vaksin baru akan dijalankan setelah EUA yang didasarkan hasil data saintifik dikeluarkan Badan POM.

"Bapak Presiden (Joko Widodo) juga akan menerima vaksin, jika vaksin sudah mendapatkan EUA dari Badan POM. Kami harapkan komitmen ini, bisa secepatnya dilaksanakan agar kemudian masyarakat luas bisa menerima vaksin Covid-19," kata Wiku mentuo agenda keterangan pers. (SatgasCOVID19)

Wiku Adisasmito Minta Masyarakat Bijak Dukung Vaksinasi

Posted: 06 Jan 2021 05:05 AM PST


JAKARTA, LELEMUKU.COM - Satgas Penanganan Covid-19 meluruskan sejumlah berita yang menjurus kearah misinformasi dan disinformasi yang beredar. Salah satunya berita yang berkembang bahwa negara Italia menduga Covid-19 bukanlah virus, melainkan bakteri.

Hal seperti ini berkembang sejalan juga dengan tahapan program vaksinasi yang sedang dilakukan pemerintah. "Perlu dipahami, bahwa berita tersebut adalah hoax atau tidak benar," tegas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/1/2020).

Ia menjelaskan, bahwa Severe Acute Respiratory Syndrome  Corona Virus - 2 (Sars Cov-2), yang lebih dikenal dengan virus Corona adalah jenis baru dari Corona Virus. Virus ini menular dari manusia ke manusia. Untuk itu masyarakat perlu bijak dalam mengolah dan menerima informasi yang diterimanya. Serta berpartisipasi dalam menyebarkan informasi yang benar pada orang-orang terdekat yang bisa dipercaya sumbernya.

Untuk itu masyarakat diminta tetap menjaga diri dan tidak lengah selama masa pandemi Covid-19.  Dan lemerintah pun saat ini sedang bekerja keras mempersiapkan program vaksinasi Covid-19.

"Vaksin akan lebih efektif melindungi masyarakat saat vaksinasi dilakukan pada kondisi yang lebih terkendali dimana laju penularan rendah. Daripada vaksinasi saat laju penularannya tinggi. Karena peluang tidak tercapainya kekebalan komunitas (herd immunity) akan semakin besar apabila laju penularannya tinggi," jelas Wiku. (SatgasCOVID19)