Nurdin Abdullah Dampingi Jusuf Kalla Pada Pelantikan Pengurus PMI |
- Nurdin Abdullah Dampingi Jusuf Kalla Pada Pelantikan Pengurus PMI
- 12 Unit Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Beroperasi pada 2019
- Arcandra Tahar Ajak Generasi Milenial Miliki Semangat Ciptakan Inovasi
- PSSI Seleksi 25 Wasit untuk Piala Presiden 2019
- Jokowi Dukung Pembangkit Listrik Tenaga Alternatif
- Prabowo Subianto Sapa Ribuan Warga Medan di Regale Convention Center
- Diskominfo-SP Sulsel dan Transformasi-GIZ Gelar FDG Integrasi Layanan Baruga
- Andi Sudirman Ungkap Kawasam Toraja Jadi Daerah Wisata Halal
- Pertamina Sumbagsel Beri Bantuan untuk Korban Banjir Ogan Komering Ilir – Sumsel
- Ashari Faksirie Radjamilo Terima Tawaran Kerjasama Australia - Sulawesi Selatan
- Nurdin Abdullah Lepas Jalan Santai REI OJK Fun Day di Makassar
- Artika Fastinal Rustam Dukung Gerakan Woman Empowerment
- Pertamina Siagakan 2 SPBU di Cibadak, Paska Puting Beliung
- Offie Dwi Natalia Nilai Penting Arahkan Anak Mendalami Ilmu Agama Sejak Dini
- Mangente Kamtibmas, Royke Lumowa Makan Bersama Buruh Pelabuhan Ambon
- Helvanda Herman Memberi Tiga Solusi Bagi Para Petani
- Sabrina Woro Anggraini Ingin Tunjukan Wanita Bisa Kuasai Bidang IT
- Lycie Joanna Jonsen Fokus Pada Pengajaran Bahasa Isyarat
- Annisa Fitriana Ajak Wanita Menjadi Pelaku Ekonomi Kreatif
- Anoushka Bhuller Angkat Isu Kebersihan Daerah Kewanitaan
- Ritassya Wellgreat Waynands Fokus Mengajar Lansia dengan Buta Aksara
- Pertamina Siagakan 2 SPBU di Cibadak, Paska Puting Beliung
- Jalin Kerjasama Pemberantasan Korupsi, Delegasi ICAC Hongkong Temui Kompolnas
- Basuki Hadimuljono Resmikan 3 Rumah Susun Mahasiswa dan Santri di Pekalongan
- Inilah Honorarium Pegawai di Badan Pelaksana Otoritas Borobudur
Nurdin Abdullah Dampingi Jusuf Kalla Pada Pelantikan Pengurus PMI Posted: 25 Feb 2019 06:07 PM PST ![]() JK betolak ke Makassar menggunakan pesawat khusus Kepresidenan Bae RJ-85, Wapres beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma lepas landas ke Makassar pada pukul 06.35 WIB atau 07.35 WITA dan tiba pukul 09.55 WITA. Wapres dan rombongan langsung disambut oleh Gubernur dan Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Kedatangan JK ke Makassar adalah selaku Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) akan melantik Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara untuk masa bakti 2018 - 2023. Usai pelantikan, malam harinya Wapres beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla akan mengahadiri resepsi pernikahan putra Ketua PMI Sulawesi Selatan, Ichsan Yasin Limpo di Hotel Claro Makassar. (DiskominfoSPSulsel) |
12 Unit Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Beroperasi pada 2019 Posted: 25 Feb 2019 05:51 PM PST ![]() Arcandra merinci pembangkit tersebut akan beroperasi di 12 wilayah di Indonesia dengan waktu operasional yang berbeda-beda. Sesuai rencana, 12 pembangkit tersebut akan mampu menghasilkan listrik hingga 234 Megawatt (MW) dari sekitar 16 ribu ton sampah per hari. "Total seluruh rencana pembangkit ini setidaknya bisa mengolah sampah per hari sekitar 16 ribu ton, ini cukup besar untuk kemudian menjadi listrik yang akan dibeli PLN," kata Arcandra. Surabaya (10 MW) akan menjadi kota pertama yang mengoperasikan pembangkit listik berbasis biomassa tersebut pada tahun 2019 dari volume sampah sebesar 1.500 ton/hari. "Investasi yang dikucurkan sekitar USD 49,86 juta," jelas Arcandra. Lokasi PLTSa kedua di tahun yang sama berada di Bekasi. PLTSa tersebut punya investasi USD 120 juta dengan daya 9 MW. Meski demikian, PLTSa tersebut masih menunggu persetujuan studi kelayakan dari PT. PLN sehingga ada kemungkinan beroperasi tahun 2021. Sementara pada tahun 2021 bakal ada tiga pembangkit sampah yang berlokasi di Surakarta (10 MW), Palembang (20 MW) dan Denpasar (20 MW). Total investasi untuk menghasilkan setrum dari tiga lokasi yang mengelola sampah sebanyak 2.800 ton/hari sebesar USD 297,82 juta. Selang setahun, tahun 2022, pengoperasian PLTSa akan serentak berada di 5 (lima) kota dengan investasi, volume sampah dan kemampuan kapasitas yang bervariasi. Kelima kota tersebut antara lain DKI Jakarta sebesar 38 MW dengan investasi USD 345,8 juta, Bandung (29 MW - USD 245 juta), Makassar, Manado dan Tangerang Selatan dengan masing-masing kapasitas sebesar 20 MW dan investasi yang sama, yaitu USD 120 juta. "Perbedaan biaya (inivestasi) itu tergantung teknologinya seperti apa, kapan dimulai pekerjaan, volume dan jenis sampah," kata Arcandra. Kehadiran pembangunan PLTSa Sampah tak lepas dari terbitnya Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan program Pembangunan PLTSa. Di dalam aturan tersebut, Pemerintah Daerah bisa menugaskan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), BUMN, atau swasta untuk mengembangkan PLTSa dan nanti akan mendapatkan bantuan Biaya Layanan Pengolahan Sampah (BLPS) kepada pemda maksimal Rp500 ribu per ton sampah. "Jadi Bapak/Ibu bisa kalau cukup sampahnya untuk dijadikan waste to energy. Silahkan ajukan dengan mekanisme seperti itu," jelas Arcandra. Terkait harga jual beli, Pemerintah akan menetapkan formula dan harga jual beli yang dipakai untuk dasar perjanjian jual beli listrik antara PLN dan pengembang. "Sebelum Perpres ini ada, jual beli listrik sampah memakai skema feed in tariff dimana tarif ditetapkan sampai USD 17 - 18 sen per kilo Watt Hour (KWh). Padahal harga jual PLN untuk golongan tertentu sangat jauh di bawah USD 17 sen," urai Arcandra. Kehadiran Perpres ini, imbuh Arcandra, bisa menetapkan nilai keekonomian jauh di bawah USD 17 sen, sekitar USD 13 sen KWh dengan syarat penambahan tapping fee yang harus disediakan oleh Pemda sesuai dengan kemampuan finansial mereka. Sisa kekurangan tapping fee inilah yang nantinya akan dibayar oleh Pemerintah Pusat. Pengembangan PLTSa juga didukung oleh perubahan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2019 - 2028 yang diluncurkan awal tahun ini. Sesuai peta jalan itu, pembangkit EBT bisa dibangun di luar perencanaan RUPTL asal kapasitasnya di bawah 10 MW. "Ini jalur khusus sesuai diktum kelima," pungkasnya. (KESDM) |
Arcandra Tahar Ajak Generasi Milenial Miliki Semangat Ciptakan Inovasi Posted: 25 Feb 2019 05:43 PM PST ![]() "Banyak orang-orang besar juga berasal dari orang tua dari dunia ketiga (negara berkembang). InsyaAllah semua ada kesempatan bagi siapapun yang bersungguh belajar dan menimba ilmu," terang Arcandra saat memberikan sambutan di hadapan siswa SMA 2 Padang, Provinsi Sumatera Barat pada Jumat (22/2). Arcandra menyarankan, jika generasi muda ingin menciptakan inovasi, maka kerjakanlah dengan tekad yang kuat, tanpa paksaan dan mengerjakan hingga tuntas, yang terpenting bukan mengerjakan sesuatu yang dilarang. Niscaya usaha tersebut akan menghasilkan sebuah produk yang berguna. "Tekad yang kuat akan menjadikan mimpi jadi kenyataan. Yang membuat orang berinovasi adalah karena semuanya boleh, tapi kalau mesti disuruh, inovasi akan mandek," ujar Arcandra yang juga sebagai lulusan angkatan 1989 SMA 2 Padang ini. Tak hanya tekad yang kuat, Arcandra juga berpesan agar generasi milenial dapat melihat kesempatan dalam setiap permasalahan yang dihadapi, bukan hanya menyalahkan lingkungan sekitarnya. "Kalau nanti ada masalah, jangan salahkan orang lain, jangan salahkan diri sendiri. Lihat ada kesempatan apa atau ide apa yang ada dari masalah itu. Kalau ada masalah dari sisi keuangan, lihat opportunity (peluang) apa yang ada di sekitar kita, sehingga masalah keuangan bisa teratasi. Jangan cepat mengeluh kemudian curhat di media sosial," tutup Arcandra. (KESDM) |
PSSI Seleksi 25 Wasit untuk Piala Presiden 2019 Posted: 25 Feb 2019 05:37 PM PST ![]() Sebelum diturunkan di turnamen pra musim ini, mereka terlebih dahulu diikutkan pada acara kursus penyegaran di Hotel Century, Jakarta dari tanggal 25 hingga 27 Februari 2019. "Mereka yang terpilih dalam program ini merupakan para wasit dan perangkat yang selama ini dinilai memiliki kinerja baik. Kompetensi mereka cukup baik dan sekali lagi integritas mereka akan dilihat sekaligus diuji pada turnamen Piala Presiden 2019," kata anggota Komite Wasit PSSI, Purwanto. Menurut Purwanto, sebelum memilih 50 peserta ini, PSSI sudah menjaring sebanyak 42 wasit, 57 asisten wasit dan 45 penilai wasit. Dari jumlah ini, kemudian PSSI menilai lagi kompetensi mereka dari beberapa parameter penilaian. Dalam program kursus penyegaran wasit-wasit ini, Purwanto menyebutkan materi yang berkaitan dengan integritas menjadi fokus utama. Selain itu, ditambah dengan materi lainnya, seperti regulasi, dan penguatan motivasi. Selajutnya akan ada sesi praktek, penjelasan mengenai sistem informasi kompetisi dan tes tulis. Hari terakhir, acara ditutup dengan presentasi grup, pengkajian ulang materi selama kursus dan penutupan. Menurut Purwanto, PSSI serius untuk terus memperbaiki kinerja wasit dan perangkat pertandingan lainnya. Para wasit dan perangkat pertandingan pun menyadari bahwa citra dan integritas mereka sebagai pengadil di laangan berada di tangan mereka sendiri. "Piala Presiden ini adalah ujian bagi para wasit kita. Saya harap mereka menjadikan ini untuk menguji kompetensi mereka. Maka dari itu, wasit-wasit ini harus serius dalam menjalaninya," ujar Purwanto yang merupakan mantan wasit nasional. Turnamen Piala Presiden akan dimulai pada tanggal 2 Maret 2019 mendatang. Laga perdana akan dilangsungkan di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, antara tuan rumah Persib Bandung melawan Tira Persikabo. Para perangkat pertandingan telah berkomitmen untuk mensukseskan Piala Presiden 2019 dengan memberikan kinerja terbaik mereka. (PSSI) |
Jokowi Dukung Pembangkit Listrik Tenaga Alternatif Posted: 25 Feb 2019 05:23 PM PST ![]() "Kita juga telah memulai tahun yang lalu yang namanya Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Pembangkit Listrik Tenaga Angin sudah kita mulai di Sidrap Sulawesi Selatan, di Jeneponto Sulawesi, sudah dimulai," ujar Presiden saat acara Peresmian PLTU Cilacap Ekspansi 1 x 660 MW, di Karangkandri, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, Senin (25/2). Jikalau mau ke Sidrap, Jeneponto, sambung Presiden, itu sudah kayak di Belanda, ada kincir besar-besar, berputar-putar di atas bukit itu dan besar sekali. "Dan, ini akan kita lanjutkan di tempat-tempat yang lain yang anginnya besar, yang anginnya besar," tambah Presiden ke-7 Republik Indonesia. Pemerintah, lanjut Presiden, juga ingin mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air karena Indonesia memiliki sungai yang sangat banyak sekali, banyak sekali. "Oleh sebab itu, ini perlu kita manfaatkan ke depannya agar kita tidak ketergantungan kepada batubara, enggak apa-apa batubara juga masih pakai, tapi kita harus mulai melihat visi ke depan 100 tahun, visi ke depan 50 tahun yang akan datang," jelasnya. Nantinya, lanjut Presiden, negara-negara lain juga bingung, meski tidak punya bahan baku untuk Pembangkit Listrik Batubara atau minyak, Indonesia masih memiliki angin yang enggak akan habis. "Kita masih memiliki air, sungai yang juga tidak akan habis," terangnya. Inilah visi ke depan, menurut Presiden, untuk tidak ingin ketergantungan terus pada energi fosil. "Saya sangat menghargai Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang ada di Cilacap ini, besar ini, 660 megawatt. Ini sebuah jumlah yang sangat besar sekali, sehingga menambah supply listrik kita, terutama yang ada di Jawa, baik itu untuk industri maupun untuk kekurangan yang ada di rumah tangga," papar Presiden. Oleh sebab itu, tambah Presiden, masih ada sisa 1.000 megawatt yang juga akan diselesaikan nanti akhir tahun ini. "Tadi bisik-bisik Pak Dirut ke saya, 'Pak ini kelihatannya bisa maju 1 tahun', harusnya 2020, tahun 2020, tapi akhir tahun ini insyaallah juga yang 1.000 juga akan bisa kita selesaikan," ujarnya. Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji. (Setkab) |
Prabowo Subianto Sapa Ribuan Warga Medan di Regale Convention Center Posted: 25 Feb 2019 05:17 PM PST ![]() "Rakyat kita sudah tidak bisa dibohong-bohongi lagi. Kita harus sejahtera karena kesejahteraan harus dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia," kata Prabowo disambut tepuk tangan ribuan warga Medan. Prabowo menegaskan, jika masih banyak masyarakat di negeri ini susah makan, tidak bisa sekolah, dan susah mendapatkan layanan kesehatan, maka perjuangan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia menjadi tanggung jawab dirinya dan Sandiaga Uno bersama masyarakat yang ingin adanya perubahan. "Kita rebut kembali kekayaan Indonesia. Kita rebut kembali kemerdekaan. Kita rebut kembali kehormatan Indonesia. Saya yakin bersama-sama, saudara, semua kita bisa," tegas Prabowo. Capres nomor urut 02 ini mengungkapkan, jika kekayaan Indonesia terus mengalir ke luar dan tidak dinikmati oleh rakyatnya sendiri, maka Indonesia tidak akan menjadi bangsa yang makmur. "Tidak mungkin sejahtera kalau sistemnya terus seperti ini. Tidak perlu jadi ahli ekonomi. Kalau Bapak Ibu semua kekayaannya diambil, apa bisa sejahtera?" kata Prabowo. (BPN) |
Diskominfo-SP Sulsel dan Transformasi-GIZ Gelar FDG Integrasi Layanan Baruga Posted: 25 Feb 2019 05:03 PM PST ![]() Denny Irawan selaku Plt. Asisten III Bidang Administrasi Sekretariat Daerah Prov Sulsel yang membuka kegiatan mengatakan, Pemerintah Provinsi Sulsel berkomitmen mewujudkan pemerintahan yang bersih, bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dan transparan. "Sistem pengaduan yang cepat dan tepat yaitu Baruga Sulsel yang saat ini telah ada sama dengan SP4N-LAPOR! milik pemerintah pusat dan sejalan dengan Visi Misi Pemprov Sulsel yaitu Inovatif, Produktif, Inklusif dan berkarater, " kata Denny. "Pemerintah Provinsi Sulsel dibawah kepemimpinan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan Wakilnya Andi Sudirman Sulaiman, berkomitmen mewujudkan pemerintahan yang bersih, bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dan transparan, dengan melibatkan partisipasi masyarakat melalui pelaporan dan aduan," lanjutnya. "Integrasi antara BARUGA dan SP4N-LAPOR! diharapkan akan semakin meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik sekaligus mempercepat format laporan dan tindak lanjut di lapangan," pungkasnya. Sementara, Kepala Dinas Komunikasi Informasi Statistik dan Persandian Prov Sulsel, Andi Hasdullah, mengatakan, saat ini komitmen antara Pemerintah Pusat dan Provinsi Sulsel dalam rangka memberikan ruang kepada masyarakat untuk pengaduan dan laporan sangat besar, dan tujuannya sama ada di SP4N -LAPOR! dan Baruga Sulsel. "Saya kira saat ini komitmen antara pemerintah pusat dan daerah dalam rangka memberikan ruang kepada masyarakat untuk pengaduan dan laporan sangat besar, dan tujuannya sama ada di SP4N-LAPOR! dan Baruga Sulsel, dan selanjutnya tinggal bagaimana merespon atau menindak lanjuti aduan tersebut, termasuk merubah mindset atau perilaku para pejabat dari dilayani menjadi melayani serta dari tertutup menjadi terbuka," pungkasnya. Kehadirin Baruga Sulsel yang sudah berjalan sekitar 4 bulan, merupakan upaya meningkatkan pelayanan publik yang cepat, tepat dan tuntas yang memang berbasis media sosial, baik melalui Facebook, Twitter, Instagram, Email, SMS, maupun lainnya, termasuk pengaduan lansung oleh masyarakat. Andi Hasdullah lebih jauh mengaku, Baruga Sulsel sudah pernah terintegrasi dengan SP4N-LAPOR! tapi setelah SP4N-LAPOR! dilakukan pengembangan maka integrasinya terputus, sehingga diharapkan bisa kembali terintegrasi dengan format yang lebih bagus. "Baruga Sulsel sudah bisa mendisposisikan setiap aduan dari masyarakat ke OPD terkait baik provinsi maupun Kabupaten dan Kota Sesulsel, bahkan ke pemerintah pusat melalui SP4N-LAPOR!, sebelum terputus karena SP4N-LAPOR! ada pengembangan," pungkasnya. "Sejak Baruga Sulsel dilaunching pada tanggal 10 Oktober tahun 2018, aduan yang masuk setiap harinya sekitar 10 sampai 15, yang artinya masyarakat sangat menyambut baik hadirnya aplikasi ini," tutupnya. Dengan adanya BARUGA Sulsel mendapat respon baik dari Asisten Deputy Pelayanan Publik KemenPAN-RB, Imanuddin, yang hadir khusus untuk menghadiri FGD ini. "Pengaduan masyarakat memang wajib direspon dan dikelola dengan baik, karena ini amanah UU No 25 Tahun 2009," kata Imanuddin. Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan adanya Peraturan Presiden No 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) bahwa LAPOR! sebagai aplikasi umum. "Bagaimana Aplikasi Layanan BARUGA bisa diintegrasikan atau solusi terbaiknya bagaimana. Yang pasti Perpres ini perlu memperhatikan syarat dan ketentuan utama yaitu telah dioperasikan sebelum aplikasi umum diterapkan, kajian biaya dan manfaat, memenuhi standar proses bisnis dan data dan memenuhi standar teknis dan keamanan," jelasnya. Dengan adanya BARUGA Sulsel, Imanuddin merespon jika disepakati menggunakan satu aplikasi saja, karena juga perlu memikirkan kesiapan SDM yang berkompetensi untuk mengatur proses bisnis pengaduan, dan peran Inspektorat tidak berkurang, peran pengawasan terkait pembenahan aparatur kita. Pada prinsipnya semua peserta FGD menyepakati untuk menyatukan aplikasi BARUGA DAN LAPOR!. Hadir pada FGD ini, USAID B-Trust, OMBUDSMAN RI Sulsel, Tim GUPP Gubernur Sulsel, Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan dan Tim Teknis Baruga. (DiskominfoSPSulsel) |
Andi Sudirman Ungkap Kawasam Toraja Jadi Daerah Wisata Halal Posted: 25 Feb 2019 04:55 PM PST ![]() Ia beralasan, Toraja sebagai daerah tujuan wisata dikunjungi oleh banyak orang, yang tidak menutup kemungkinan orang muslim atau beragama Islam. "Saya kira wisatawan yang berkunjung ke Toraja sebagian besar berasal dari umat muslim. Makanya, Kabupaten Toraja ini perlu membangun kawasan wisata halal dan itu kita masukkan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)," ucap Andi Sudirman. Ia menuturkan, orang-orang yang berwisata di Toraja, otomatis mencari kuliner yang halal. Karenanya, harus ada lokasi yang bisa memfasilitasi untuk wisatawan mendapatkan kuliner halal. "Negara non muslim saja memiliki kawasan wisata halal seperti Selandia Baru, Jepang, Cina, Thailand, Hongkong. Mereka membuat wisata kuliner halal, kenapa kita tidak bisa lakukan itu," imbuhnya. Untuk itu, Andi Sudirman berharap pariwisata halal di Sulsel ini bisa terealisasi, dan bukan hanya sekedar wacana saja. Turut hadir dalam acara tersebut Pembina Forum Kajian Ekonomi Syariah, Dr. Amiruddin Kadir, Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Sulsel, HM Natsir Hamzah, Ketua Asosiasi Bank Syariah Indonesia, Hidayat Tri Wahyudi, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Herman Heizer, serta para mahasiswa/mahasiswi UIN Alauddin. (DiskominfoSPSulsel) |
Pertamina Sumbagsel Beri Bantuan untuk Korban Banjir Ogan Komering Ilir – Sumsel Posted: 25 Feb 2019 04:39 PM PST ![]() Bantuan tersebut, menurut Region Manager Communication & CSR Sumbagsel Rifky Rakhman Yusuf telah dikonversi dalam bentuk sembako berupa beras, air mineral, minyak goreng, mie instan, gula dan susu. "Kami telah melakukan koordinasi dengan Lurah Sukadana, Kecamatan Kayuagung dan bantuan ini telah kami sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang terkena dampak banjir," ujar Rifky. Rifky mengatakan, untuk kelurahan Sukadana sendiri ada sekitar 1067 jiwa yang membutuhkan bantuan bahan makanan dan obat-obatan. "Tim Pertamina Peduli hari ini telah menyampaikan bantuan sembako dan telah diterima langsung oleh Sekretaris Lurah Sukadana dan akan segera didistribusikan kepada masyarakat sekitar,"jelasnya. Lurah Sukadana, Sofian AB dalam kesempatan ini menyampaikan terima kasih atas kepedulian Pertamina terhadap warganya yang terkena dampak banjir. "Atas nama Pemerintah Kelurahan Sukadana, Kecamatan Kota Kayuagung khususnya warga yang terkena musibah banjir ini mengucapkan terima kasih kepada Pertamina atas bantuan cepatnya berupa pemberian sembako," kata Sofian. Menanggapi hal tersebut, Rifky menyampaikan ungkapan prihatinnya dan berharap musibah banjir ini dapat segera teratasi. "Semoga warga dapat sabar dan bantuan yang Pertamina berikan ini dapat bermanfaat serta digunakan sebaik-baiknya," tutup Rifky. (Pertamina) |
Ashari Faksirie Radjamilo Terima Tawaran Kerjasama Australia - Sulawesi Selatan Posted: 25 Feb 2019 04:37 PM PST ![]() Hal ini terungkap saat Penjabat Sekertaris Daerah (Sekda) Prov Sulsel, Ashari Faksirie Radjamilo menerima pemerintah Australia yang diwakili Owner Manager Networking Australia (Ausindho), Sri Nurmaal Toht di Ruang kerjanya, Senin (25/2). Ashari mengaku, kerjasama antara kedua negara ini sangat diinginkan oleh Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah, apalagi dalam hal melakukan ekspor hasil pertanian yang dimiliki daerah dibawa naungan Pemprov Sulsel. "Kerjasama memang keinginan dari pak Gubernur dan pak Wakil Gubernur kita," ungkap Ashari. Owner Manager Networking Australia (Ausindho), Sri Nurmaal Toht menjelaskan, ada dua kota dan 10 kabupaten se-Sulsel yang sudah menyampaikan semua apa yang bisa dikerjasamakan dengan pemerintah Australia. "Insya Allah di Australia sangat dibutuhkan Pisang, Gula Merah, Markisa dan komoditi-komoditi yang sangat berpotensi yang bisa dibawa ke Australia," katanya. 12 kabupaten kota tersebut akan memberikan informasi mengenai apa saja komoditas yang bisa diekspor Sulsel ke Australia, dan mengenai secara detail berapa yang akan diekspor akan dikemukakan pada forum bisnis antara Pemprov Sulsel dengan Australia. "Mudah-mudahan pemerintah Australia juga bisa menyikapi itu dan disambut dengan baik, sehingga ada kerjasama yang bisa dan harus diselesaikan. Bukan hanya kunjungan saja kesana, pada 27 April sampai 2 Mei, bukan kunjungan untuk jalan-jalan, disana ada misi dagang antara dua negara ini dalam skop kecil Sulsel dan Australia Barat," jelasnya. Sedangkan untuk limit kerjasama tersebut belum bisa ditentukan saat ini, karena masih akan dipertemukan juga secara langsung antara perwakilan Pemprov Sulsel, Pemda kabupaten kota se-Sulsel dengan pemerintah Australia. "Nanti dalam pertemuan bisnis ini kita akan menghasilkan kesepakatan, kira-kira Sulsel mampunyai berapa komoditas, Australia maunya berapa, itu timbal balik. Intinya adalah kerjasama sama-sama menyenangkan jadi tidak menguntungkan satu pihak, pasti diuntungkan sama-sama," pungkasnya. Untuk diketahui, selain produk pertanian, kerjasama tersebut akan mengikutkan juga sektor lain, yakni sektor pendidikan dan sektor pariwisata. (DiskominfoSPSulsel) |
Nurdin Abdullah Lepas Jalan Santai REI OJK Fun Day di Makassar Posted: 25 Feb 2019 04:08 PM PST ![]() Gubernur melepas puluhan ribu peserta ini pada pukul 06:00 Wita dengan rute start dan finish di Lapangan Karebosi. Kegiatan yang dihadirkan dalam rangka hari jadi ke-47 Real Estate Indonesia atau REI. Hadir mendampingi gubernur melepas peserta. Kepala OJK RO 6 Sulampua Zulmi, Ketua DPD REI Sulsel, M. Sadiq. "Saya kira hari ini saya dengan bangga hati menyampaikan selamat berulang tahun," kata Nurdin Abdulallah. Untuk fun walk (jalan sehat) sejauh 2 Km, fun bike 12 Km, fun run 5 Km. Serta kegiatan lainnya dilaksanakan festival rumah murah, literasi, edukasi, inklusi keuangan. Kegiatan ini sebagai wadah sinergi pemerintah, REI dan perbankan dalam mendukung demi terwujudnya program sejuta rumah dari pemerintah. "Saya mengapresiasi kegiatan ini kita berharap REI akan menjadi salah satu mitra strategis pemerintah untuk menyiapkan perumahan-perumahan. Terkhusus bagi masyarakat kita yang berpenghasilan rendah," sebutnya. Kegiatan ini juga menyiapkan hadiah menarik, diantaranya, 3 unit rumah, 10 paket umrouh, 15 unit sepeda motor dan hadiah menarik lainnya. Gubernur diberi kesempatan untuk menarik undian rumah dan menyerahkan langsung satu unit rumah kepada peserta bernama Ani asal Bulukumba. "Sudah punya rumah?" tanya Gubernur. Dijawab oleh ibu Ani belum memiliki rumah. Kegiatan mengangkat tema "Sinergi Percepatan KPR, Ayo Menabung dan UMKM". (DiskominfoSPSulsel) |
Artika Fastinal Rustam Dukung Gerakan Woman Empowerment Posted: 25 Feb 2019 03:56 PM PST ![]() Gadis yang akrab disapa dengan Tika ini mengatakan dengan kesempatan dirinya bekerja sebagai seorang staff ahli DPR RI di Komisi IX yang membawai Bidang Pendidikan dan Kesehatan membuatnya sering mendengar aspirasi tentang ketimpangan pendidikan antara kaum pria dan wanita. "Melalui Pemilihan Puteri Indonesia, suara Tika dalam menyampaikan aspirasi para wanita di luar sana dapat didengar," kata dia saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia. Gadis 23 tahun ini mengungkapnya kepekaannya untuk mendukung hak-hak dari para wanita ini lahir ketika dirinya melihat asisten rumah tangganya, yang berumur belum genap 16 tahun diminta untuk pulang kampung agar melangsungkan pernikahan. Ia pun berpikir kenapa seorang wanita belia seperti asistennya itu sudah putus sekolah, bekerja dan kemudian harus segera dinikahkan pada usia muda. Apakah kodrat seorang wanita di desa terutama yang mempunyai ekonomi rendah sudah menjadi hal yang biasa menikah di usia muda dan apakah sudah tidak ada kesetaraan gender dalam mencari ilmu. Tika menilai selain menjadi wadah, Pemilihan Puteri Indonesia juga merupakan bukti nyata tentang pergerakan 'Woman Empowerment' dimana untuk menampung aspirasi para wanita dari seluruh Indonesia yang bukan hanya sebuah slogan saja. "Tika merasa bahwa sudah saatnya para wanita memiliki kesetaraan gender dan kesamaan hak dalam mengaplikasi kehidupannya saat ini," nilai gadis bertinggi badan 170 cm itu. Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat. Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat. Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur. Artika Fastinal Rustam akan bersaing dengan ke-38 finalis puteri Indonesia lainnya untuk memperebutkan mahkota 'Puteri Indonesia 2019', diataranya Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu. Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6. Selanjutnya, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat, Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur. Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Lycie Joanna Jonsen (22) dari Batam mewakili Kepulauan Riau, Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar). Kemudian, Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra), Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar), Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel), dan Anoushka Bhuller (23) dari Medan mewakili Sumatera Utara (Sumut). (Laura Sobuber) |
Pertamina Siagakan 2 SPBU di Cibadak, Paska Puting Beliung Posted: 25 Feb 2019 02:28 PM PST ![]() Namun demikian, Pertamina memastikan kejadian tersebut tidak mempengaruhi pendistribusian dan ketersediaan BBM bagi masyarakat di wilayah Cibadak, Sukabumi. Sebagai alternatif, masyarakat bisa mendapatkan layanan BBM dari 2 (dua) SPBU lain di wilayah Cibadak yakni SPBU 34.433.02 dan SPBU 34.433.07 yang keduanya berada di Jl Raya Cibadak. "Kami memastikan stok BBM di wilayah Cibadak aman. Saat ini, 2 dari 3 SPBU di kawasan tersebut beroperasi normal. Sementara, satu SPBU mengalami kerusakan sehingga operasionalnya dihentikan sementara," jelas Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami. Dewi menambahkan, perbaikan kanopi SPBU 34.433.01 di Jl Raya Kadupugar, yang rusak menjadi prioritas dan akan dilakukan setelah cuaca membaik. Bagi masyarakat yang ingin mengetahui informasi mengenai layanan dan produk Pertamina, dapat menghubungi Pertamina Call Center 135. (Pertamina) |
Offie Dwi Natalia Nilai Penting Arahkan Anak Mendalami Ilmu Agama Sejak Dini Posted: 25 Feb 2019 02:11 PM PST ![]() Menurut gadis berusia 25 tahun itu ditengah sentimen masyarakat dengan hal-hal yang berbau agama yang bisa mempengaruhi mental dari anak, mengantisipasi hal tersebut dirinya telah memberi beasiswa kepada dua orang anak Sekolah Dasar (SD) Madrasah yang berpretasi akademik dan non akademik dalam hal mengaji. "Beasiswa yang diberikan berupa biaya daftar ulang selama dua tahun masa ajaran sekolah," kata Offie saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia. Duta Ayam dan Telur tahun 2018 yang hobby menari, olahraga dan vlogging ini menerangkan bentuk kegiatan sosial yang dirinya lakukan tersebut guna mencegah lahirnya generasi bangsa dari tindakan radikalisme dan menginspirasi masyarakat luas untuk lebih peduli dengan pendidikan. Offie adalah anak ke-2 dari dua bersaudara. Terlahir dari keluarga yang multicultural yaitu sang Ayah yang berketurunan Tionghoa - Jawa dan Ibu yang melayu Sumatera Selatan - Banjarmasin. Dari latarbelakang multicultural itulah, Offie dapat jauh lebih menghargai perbedaan yang sebenarnya menjadi kekayaan di dalam masyarakat Indonesia. Ia pun mengungkapkan motivasinya mengikuti ajang kecantikan yang diketuai oleh Mooryati Soedibyo itu adalah untuk menjadi role model bagi perempuan Indonesia. Role model atau Influecer yang secara tidak langsung memiliki kekuatan sosial. Ia manfaatkan kekuatan sosial tersebut guna menginspirasi orang lain untuk turut berbuat kebaikan serta mengajak perempuan Indonesia lainnya untuk turut mendukung sesama perempuan dalam memajukan bangsa Indonesia. "Ajang Pemilihan Puteri Indonesia adalah ajang kecantikan yang akan melahirkan perempuan yang menginspirasi perempuan-perempuan lainnya," ungkap wanita yang sering menjadi MC dan presenter acara di TV ini. Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat. Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat. Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur. Offie Dwi Natalia dari Jambi akan bersaing dengan ke-38 finalis puteri Indonesia lainnya untuk memperebutkan mahkota 'Puteri Indonesia 2019', diantaranya; Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu. Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6. Selanjutnya, Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat, Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur. Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Lycie Joanna Jonsen (22) dari Batam mewakili Kepulauan Riau, Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar). Kemudian, Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra), Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar), Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel), dan Anoushka Bhuller (23) dari Medan mewakili Sumatera Utara (Sumut). (Laura Sobuber) |
Mangente Kamtibmas, Royke Lumowa Makan Bersama Buruh Pelabuhan Ambon Posted: 25 Feb 2019 01:44 PM PST ![]() Orang nomor 1 Polri di Provinsi Maluku ini juga menyempatkan diri untuk makan siang bersama dengan para buruh dan pengurus koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di kantor tersebut, kawasan Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, sekira pukul 12.30 WIT. Mangente kamtibmas merupakan program yang selama ini dijalankan Kapolda untuk melihat dan bertatap muka secara langsung dengan masyarakat. Sebagai pelayanan, pelindung dan pengayom masyarakat, Polda Maluku terus berupaya untuk lebih dekat tanpa sekat dengan warga. Sehingga masyarakat tidak segan untuk mengeluh, maupun memberikan saran dan masukan dalam rangka pembenahan, serta menciptakan keamanan yang lebih baik. Dalam mangente kamtibmas ini, mantan Kakor Lantas Polri yang didampingi Direktur Intelkam Polda Maluku itu tampak duduk makan siang berbarengan, sambil bercengkrama dengan para buruh. Mereka duduk menyantap nasi kotak di lantai beralas keramik, di kantor TKBM yang berada di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon. Hadir dalam makan siang bersama yang berlangsung secara sederhana dan singkat itu Ketua TKBM H. Rawidin dan wakilnya Rijik Serang serta sejumlah pengurus koperasi dan para buruh Pelabuhan berjumlah kurang lebih 83 orang. ![]() "Mari katong bersama-sama saling menjaga satu dengan lainnya. Jaga kerukunan, keamanan, kenyamanan dan keselamatan saat bekerja di Pelabuhan," pintanya. Kapolda mengingatkan, sebentar nanti Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden-Wakil Presiden dan Anggota Legislatif (DPR, DPD dan DPRD) akan berlangsung. Olehnya itu, Dia mengajak semua lapisan komponen masyarakat agar bersama pihaknya menjaga kamtibmas, baik menjelang hingga berakhirnya pesta demokrasi tersebut. "Jika kamtibmas kondusif, maka kita akan senatiasa hidup rukun, aman dan damai. Pertumbuhan ekonomi di Maluku akan semakin meningkat," tandasnya. (HumasPoldaMaluku) |
Helvanda Herman Memberi Tiga Solusi Bagi Para Petani Posted: 25 Feb 2019 01:27 PM PST ![]() Menurut gadis 19 tahun itu bahwa dalam mengikuti ajang kecantikan yang diketuai oleh Mooryati Soedibyo itu dirinya telah mempersiapkan advokasi yang menjadi misinya. Tiga hal itu adalah Mandiri Janda (Manja) yaitu program akselerasi kemandirian ekonomi untuk para janda; Jas Kendaraan Extra (Janda) yaitu program cinta lingkungan dengan memanfaatkan energi surya yang nantinya dijadikan charger; dan Alat Pemotong Singkong (Apes) yaitu alat untuk membantu para petani atau pengolah singkong lebih mudah dengan kelebihan alat yang mudah, murah dan kuat. "Mengenai advokasi yang hendak ia bawa ke ajang Puteri indonesia, ia menjelaskan 3 hal: Manja, Janda dan Apes," kata Helvanda saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia. Gadis yang hobby membaca Buku ini besar dari keluarga dengan latar belakang petani, sehingga memotivasinya untuk mendalami ilmu di bidang pertanian. Helvanda ingin membuktikan bahwa anak petani pun bisa mewakili Provinsi kebanggaan, Sumatera Selatan untuk berada di ajang Puteri Indonesia. Helvanda adalah pecinta pedas, ia pernah makan ketoprak dengan 200 cabai, dan kini ia berandai-andai untuk bisa makan ketoprak 500 cabai. Ia pun meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Sumsel dimana saja berada agar niatnya untuk membawa harum nama provinsi tersebut tercapai, terlebih khusus untuk menjawab kebutuhan perekonomian dari para petani di Indonesia. "Salam jeme kite! Halo adeng sanak jeme sumatera selatan, jangan lupe dukung aku di pemilihan puteri indonesia 2019," pinta dia. Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat. Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat. Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur. Selain Helvanda Herman, ada 38 finalis yang akan bersaing untuk memperebutkan mahkota 'Puteri Indonesia 2019', diataranya Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu. Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6. Selanjutnya, Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat, Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur. Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Lycie Joanna Jonsen (22) dari Batam mewakili Kepulauan Riau, Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar). Kemudian, Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra), Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar), dan Anoushka Bhuller (23) dari Medan mewakili Sumatera Utara (Sumut). (Laura Sobuber) |
Sabrina Woro Anggraini Ingin Tunjukan Wanita Bisa Kuasai Bidang IT Posted: 25 Feb 2019 01:15 PM PST ![]() Menurut gadis 23 tahun itu bahwa keinginannya tersebut berawal dari saat kuliah Ilmu Komputer di Universitas Gadjah Mada (UGM), dirinya bersama tim telah memenangkan kompetisi teknologi di London. Ketikan itu dirinya sempat mendapat cibiran yang mengatakan bahwa ia tidak mampu dan hanya menjadi 'Perempuan Pajangan' karena Sabrina adalah satu-satunya perempuan di dalam tim tersebut. "Didalam kompetisi tersebut Sabrina dan tim menghasilkan aplikasi Quick Disaster, sebuah aplikasi mitigasi bencana menggunakan perangkat Google Glass," kata Sabrina saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia. Gadis yang hobby travel blogging dan hiking itu mengungkapkan jika pengalaman itulah yang telah memotivasi dirinya untuk membuktikan kualitas diri hingga akhirnya Sabrina mendapat beberapa pencapaian, seperti kompetisi teknologi di Amerika dan Inggris serta pengalaman itu turut membentuknya menjadi pribadi yang lebih tangguh. Sabrina juga terinspirasi dari perjalanannya ke salah satu remote area di Indonesia dan bagaimana bisa mengembangkan kemampuannya di bidang IT dalam kegunaan sosial, gadis yang pandai bermain piano ini berinisiatif mendirikan sebuah komunitas bernama 'Kultara'. Kultara atau Kultur Nusantara sebuah kegiatan traveling berbasis misi sosial. Kultara mengajak para wisatawan untuk mengunjungi sebuah daerah wisata sekaligus ikut terlibat untuk membantu masalah daerah tersebut. Komunitas yang telah berdiri selama dua tahun ini mengajak peserta tur dari Indonesia maupun mancanegara seperti Inggris dan Filipina untuk megedukasi masyarakat lokal tentang penanaman urban farming di kampung mereka, misalnya tanaman jamu. Karena Kultara percaya bahwa pariwisata adalah cara untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan supaya keterampilan mereka lebih berdaya, seperti visinya 'To empower local community through tourism'. Komunitas Kultara telah meraih penghargaan Juara 2 Pemuda Inspiratif 2018 oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga di Kota Tangerang. Buat Sabrina dengan mengikuti ajang PPI bukan hanya untuk aktualisasi dirinya, tetapi untuk menginspirasi orang lain melalui cerita dirinya agar terus berjuang meski ada stereotype serta selalu melihat sisi baik dari sebuah kegagalan. Ia pun meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Riau dimana saja berada agar niatnya untuk membawa harum nama provinsi tersebut tercapai, terlebih khusus keinginannya untuk menunjukan bahwa wanita juga bisa menguasai bidang Informasi Teknologi (IT) kepada masyarakat Indonesia. Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat. Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat. Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur. Sabrina Woro Anggraini akan bersaing dengan ke-38 finalis puteri Indonesia lainnya untuk memperebutkan mahkota 'Puteri Indonesia 2019', mereka diantaranya Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu. Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6. Selanjutnya, Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat, Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur. Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Lycie Joanna Jonsen (22) dari Batam mewakili Kepulauan Riau, Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar). Kemudian, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra), Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar), Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel), dan Anoushka Bhuller (23) dari Medan mewakili Sumatera Utara (Sumut). (Laura Sobuber) |
Lycie Joanna Jonsen Fokus Pada Pengajaran Bahasa Isyarat Posted: 25 Feb 2019 01:14 PM PST ![]() Menurut gadis yag lahir di Lampung 22 tahun itu, tujuannya mengajarkan bahasa isyarat kepada masyarakat luas adalah agar tidak ada lagi keterbatasan komunikasi antara yang normal dan tuna rungu. "Dengan mensosialisasikan advokasi yang ia miliki yang berfokus pada pengajaran bahasa isyarat tidak ada lagi keterbatasan komunikasi," kata Lici saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia. Luluasan Sarjana Ekonomi pada Universitas Bina Nusantara yang hobby menari dan memasak itu menilai kecantikan adalah ketika seorang wanita mampu bertutur kata dan berperilaku dengan baik. Sedari kecil, Lycie pun telah bermimpi untuk menjadi seorang Puteri Indonesia, tidak hanya untuk dapat menginspirasi banyak orang tetapi juga dapat menyampaikan keinginannya yang belum tercapai di ruang lingkup yang lebih besar. Lycie adalah seorang gadis yang sangat percaya diri dengan apa yang ia punya karena kecantikan itu berasal dari hati, perbuatan dan dapat berguna untuk orang di sekelilinnya. Sebagai Puteri Indonesia, ia percaya dapat melanjutkan program-program sosialnya untuk lebih berguna bagi masyarakat. Gadis cantik pecinta bawang goreng ini meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Kepulauan Riau dimana saja berada agar niatnya untuk membawa harum nama provinsi tersebut tercapai, terlebih khusus keinginannya untuk memperkenalkan bahasa insyarat kepada masyarakat Indonesia. "Jangan lupe tuk dukung saye ye," pinta Lici. Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat. Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat. Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur. Selain Lycie Joanna Jonsen dari Batam yang mewakili Kepulauan Riau, ada 38 finalis puteri Indonesia lainnya yang akan bersaing untuk memperebutkan mahkota 'Puteri Indonesia 2019', diantaranya Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu. Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6. Selanjutnya, Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat, Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur. Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar). Kemudian, Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra), Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar), Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel), dan Anoushka Bhuller (23) dari Medan mewakili Sumatera Utara (Sumut). (Laura Sobuber) |
Annisa Fitriana Ajak Wanita Menjadi Pelaku Ekonomi Kreatif Posted: 25 Feb 2019 12:25 PM PST ![]() Menurut gadis yang akrab disapa Afit itu bahwa dirinya berani mengikuti ajang kecantikan yang diketuai oleh Mooryati Soedibyo karena ajang itu merupakan platform untuk mengajak lebih banyak lagi perempuan Indonesia untuk berani bermimpi besar melalui banyak hal seperti menjadi pelaku ekonomi kreatif. "Afit tertarik dan memberanikan diri untuk mengikuti ajang Puteri Indonesia untuk mengajak para wanita agar berani bermimpi besar melalui banyak hal seperti pelaku ekonomi kreatif," kata Afit saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia. Wanita 23 tahun ini menuturkan dirinya telah melakukan berbagai kegiatan di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Ekonomi Kreatif, diantaranya pernah dipercayai sebagai penanggungjawab kegiatan 'Ngopi bareng Presiden', dimana Afit diminta mengumpulkan berbagai petani kopi dan barista dari seluruh Indonesia untuk beraudiensi dengan Presiden di Istana Bogor. Selain itu, gadis yang hobby olahraga panahan ini juga terlibat di berbagai kegiatan ekonomi kreatif seperti tampil sebagai pemeran utama di pementasan teater bertemakan 'Women Empowerment', pementasan teater musical, peluncuran Ambon sebagai Kota Musik Dunia, Sertifikasi Profesi Barista dan Sertifikasi Fotografi 'Dare to dream'. Afit mengungkapkan hal-hal tersebutlah yang telah membuat dirinya semakin yakin dan percaya bahwa masih banyak hal yang perlu dikembangkan melalui kegiatan ekonomi kreatif lainnya. Sebagai seorang Strategic Communication Consultant di sebuah perusahaan konsultan komunikasi, ia selalu memperbanyak ide dan ilmu untuk kemudian hari dapat berpengaruh positif bagi masyarakat. Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat. Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat. Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur. Annisa Fitriana yang mewakili Sumatera Barat yang akan bersaing dengan ke-38 finalis puteri Indonesia lainnya untuk memperebutkan mahkota 'Puteri Indonesia 2019', mereka diantaranya Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu. Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6. Selanjutnya, Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat, Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur. Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Lycie Joanna Jonsen (22) dari Batam mewakili Kepulauan Riau, Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar). Kemudian, Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra), Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel), dan Anoushka Bhuller (23) dari Medan mewakili Sumatera Utara (Sumut). (Laura Sobuber) |
Anoushka Bhuller Angkat Isu Kebersihan Daerah Kewanitaan Posted: 25 Feb 2019 12:14 PM PST ![]() Menurut gadis berusia 23 tahun itu bahwa alasan dirinya memfokuskan advokasinya kepada masalah edukasi tentang kebersihan dan pembagian pembalut kepada narapidana perempuan di Sumut karena banyaknya tahanan perempuan yang tidak mampu membeli pembalut saat berada di penjara maupun panti. "Sedangkan jika hal tersebut masih terus terjadi akan menyebabkan inveksi pada mereka dan kondisi berbahaya serta mematikan ini disebut toxic shock syndrome," kata Anoushka saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia. Dara yang mempunyai hobby membaca, menulis dan travelling ini aktif mengikuti kegiatan sosial melalui partai dan gereja di daerahnya semenjak tahun 2016 setelah kepulangannya dari Australia menyelesaikan pendidikan Ilmu Kedokteran. Kegiatan sosial yang Anoushka ikuti mencakup pembagian sembako kepada masyarakat kurang mampu dan pembagian alat tulis kepada anak-anak di panti asuhan. Sebelumnya, ia juga aktif sebagai partisipan di Ronald Mcdonald house, menjadi ketua dalam organisasi "Health and Lifestyle Society" yaitu komunitas yang berfokus kepada kesehatan fisik dan mental. Gadis yang akrab disapa Sasa ini mengungkapkan jika dirinya sangat kaget saat terpilih mewakili Sumut di ajang kecantikan paling bergengsi di Indonesia itu sebab dirinya mengaku ada yang pernah bilang kepadanya, jika dia tidak akan terpilih. Namun hal tersebut tidak dihiraukan. "Bukan karena saya sombong, tetapi tidak ada manusia di dunia ini yang berhak membuat saya merasa rendah diri. Saya tidak sempurna, tapi saya berhak untuk mengikuti ajang Puteri Indonesia karena cantik itu ada di setiap perempuan," ungkap Anoushka. Ia mengatakan sudah waktunya semua perempuan di Indonesia merasa bahwa mereka layak untuk menjadi seseorang yang influential dan yakin tidak ada yang mustahil bagi mereka. Jika dirinya yang tidak biasanya secara konvensional dipandang layak untuk mengikuti sebuah beauty pageant dikarenakan bentuk saya yang curvy mampu meraih sesuatu di ajang Puteri Indonesia, perempuan lainnya yang menyaksikan apa yang telah Anoushka capai, pasti akan tergerak untuk keluar dari zona nyaman mereka, untuk mengexplore dan mengasah kemampuan mereka dalam meraih prestasi yang selama ini mereka pendam. Dokter yang bergelar bMedSc,MH ini pun meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Sumatera Utara dimana saja berada agar niatnya untuk membawa harum nama provinsi tersebut tercapai, terlebih khusus untuk mengangkat isu tentang kebersihan daerah vital kewanitaan. "Ula kam lupa dukung aku," pintanya. Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat. Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat. Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur. Anoushka Bhuller akan akan bersaing dengan ke-38 finalis puteri Indonesia lainnya untuk memperebutkan mahkota 'Puteri Indonesia 2019', mereka diantaranya Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu. Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6. Selanjutnya, Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat, Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur. Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Lycie Joanna Jonsen (22) dari Batam mewakili Kepulauan Riau, Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar). Kemudian, Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra), Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar) dan Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel) (Laura Sobuber)MEDAN, LELEMUKU.COM – Dokter Cantik asal Medan yang mewakili Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di ajang kecantikan Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2019, Anoushka Bhuller mengangkat isu tentang kebersihan daerah vital kewanitaan. Menurut gadis berusia 23 tahun itu bahwa alasan dirinya memfokuskan advokasinya kepada masalah edukasi tentang kebersihan dan pembagian pembalut kepada narapidana perempuan di Sumut karena banyaknya tahanan perempuan yang tidak mampu membeli pembalut saat berada di penjara maupun panti. "Sedangkan jika hal tersebut masih terus terjadi akan menyebabkan inveksi pada mereka dan kondisi berbahaya serta mematikan ini disebut toxic shock syndrome," kata Anoushka saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia. Dara yang mempunyai hobby membaca, menulis dan travelling ini aktif mengikuti kegiatan sosial melalui partai dan gereja di daerahnya semenjak tahun 2016 setelah kepulangannya dari Australia menyelesaikan pendidikan Ilmu Kedokteran. Kegiatan sosial yang Anoushka ikuti mencakup pembagian sembako kepada masyarakat kurang mampu dan pembagian alat tulis kepada anak-anak di panti asuhan. Sebelumnya, ia juga aktif sebagai partisipan di Ronald Mcdonald house, menjadi ketua dalam organisasi "Health and Lifestyle Society" yaitu komunitas yang berfokus kepada kesehatan fisik dan mental. Gadis yang akrab disapa sasa ini mengungkapkan jika dirinya sangat kaget saat terpilih mewakili Sumut di ajang kecantikan paling bergengsi di Indonesia itu sebab dirinya mengaku ada yang pernah bilang kepadanya, jika dia tidak akan terpilih. Namun hal tersebut tidak dihiraukan. "Bukan karena saya sombong, tetapi tidak ada manusia di dunia ini yang berhak membuat saya merasa rendah diri. Saya tidak sempurna, tapi saya berhak untuk mengikuti ajang Puteri Indonesia karena cantik itu ada di setiap perempuan," ungkap Anoushka. Ia mengatakan sudah waktunya semua perempuan di Indonesia merasa bahwa mereka layak untuk menjadi seseorang yang influential dan yakin tidak ada yang mustahil bagi mereka. Jika dirinya yang tidak biasanya secara konvensional dipandang layak untuk mengikuti sebuah beauty pageant dikarenakan bentuk saya yang curvy mampu meraih sesuatu di ajang Puteri Indonesia, perempuan lainnya yang menyaksikan apa yang telah Anoushka capai, pasti akan tergerak untuk keluar dari zona nyaman mereka, untuk mengexplore dan mengasah kemampuan mereka dalam meraih prestasi yang selama ini mereka pendam. Anoushka pun meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Sumatera Utara dimana saja berada agar niatnya untuk membawa harum nama provinsi tersebut tercapai, terlebih khusus untuk mengangkat isu tentang kebersihan daerah vital kewanitaan. "Ula kam lupa dukung aku," pintanya. Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat. Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat. Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur. Anoushka Bhuller akan akan bersaing dengan ke-38 finalis puteri Indonesia lainnya untuk memperebutkan mahkota 'Puteri Indonesia 2019', mereka diantaranya Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu. Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6. Selanjutnya, Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat, Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur. Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Lycie Joanna Jonsen (22) dari Batam mewakili Kepulauan Riau, Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar). Kemudian, Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra), Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar) dan Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel) (Laura Sobuber) |
Ritassya Wellgreat Waynands Fokus Mengajar Lansia dengan Buta Aksara Posted: 25 Feb 2019 11:41 AM PST ![]() Menurut dara muda berusia 18 tahun itu bahwa alasan dirinya tergabung sebagai volunteer di Bangka Belitung yang membantu mengajar orang tua buta aksara karena para lansia tersebut masih aktif bekerja tetapi memiliki keterbatasan dalam membaca. "Volunteer yang peduli sesama ini difokuskan kepada para lansia yang masih bekerja keras namun memiliki keterbatasan dalam membaca," kata Wellgreat saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia. Gadis yang hobby bernyanyi dan berakting ini berharap kegiatan yang dilakukan pihaknya dapat membantu para lansia dengan keterbatasan membaca tersebut untuk memahami dan mewaspadai segala sesuatu tentang sumber informasi dari luar. "Kegiatan ini diharapkan mampu membantu mereka untuk dapat memahami sumber informasi dari luar sehingga mereka mampu lebih memahami dan mewaspadai segala sesuatu," harapnya. Gadis yang menyukai tantangan ini sejak kecil telah diajarkan mandiri dalam segala hal dan diberikan kebebasan untuk menentukan apa yang tepat bagi hidupnya. Mendapatkan kebebasan dari orangtuanya bukan berarti Wellgreat terlepas dari tanggung jawab. Namun dirinya tetap mendiskusikan segala sesuatu bersama keluarga sehingga terbentuk sebuah kebiasaan yang open minded dan hangat. Serta hal tersebut pun membuatnya tumbuh menjadi seorang yang dewasa dalam berfikir dan bertindak. Wellgreat pun meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Bangka Belitung dimana saja agar niatnya untuk membawa harum nama provinsi tersebut tercapai, terlebih khusus untuk membantu para lansia dengan keterbatasan membaca. "Hai.. semue sepradik Bangka Belitung, jangan lupak ok dukung ko Ritassya Wellgreat nek jadi Puteri Indonesia 2019, makaseh ok," ajaknya. Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat. Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat. Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur. Ritassya Wellgreat Waynands akan bersaing dengan ke-38 finalis puteri Indonesia lainnya untuk memperebutkan mahkota 'Puteri Indonesia 2019', diataranya Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu. Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6. Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat. Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur, Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Lycie Joanna Jonsen (22) dari Batam mewakili Kepulauan Riau. Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT). Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, (19), Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng). Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra), Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar), Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel), dan Anoushka Bhuller (23) dari Medan mewakili Sumatera Utara (Sumut). (Laura Sobuber) |
Pertamina Siagakan 2 SPBU di Cibadak, Paska Puting Beliung Posted: 25 Feb 2019 10:30 AM PST ![]() Namun demikian, Pertamina memastikan kejadian tersebut tidak mempengaruhi pendistribusian dan ketersediaan BBM bagi masyarakat di wilayah Cibadak, Sukabumi. Sebagai alternatif, masyarakat bisa mendapatkan layanan BBM dari 2 (dua) SPBU lain di wilayah Cibadak yakni SPBU 34.433.02 dan SPBU 34.433.07 yang keduanya berada di Jl Raya Cibadak. "Kami memastikan stok BBM di wilayah Cibadak aman. Saat ini, 2 dari 3 SPBU di kawasan tersebut beroperasi normal. Sementara, satu SPBU mengalami kerusakan sehingga operasionalnya dihentikan sementara," jelas Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami. Dewi menambahkan, perbaikan kanopi SPBU 34.433.01 di Jl Raya Kadupugar, yang rusak menjadi prioritas dan akan dilakukan setelah cuaca membaik. Bagi masyarakat yang ingin mengetahui informasi mengenai layanan dan produk Pertamina, dapat menghubungi Pertamina Call Center 135. (Pertamina) |
Jalin Kerjasama Pemberantasan Korupsi, Delegasi ICAC Hongkong Temui Kompolnas Posted: 25 Feb 2019 10:23 AM PST ![]() Berkenaan dengan hal tersebut, pada hari ini Senin (25/2) Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menerima kunjungan kerja delegasi dari Independent Commission Againts Corruption (ICAC) – Hongkong. Untuk mengetahui lebih jauh hal ini, Komisioner Kompolnas Dede Farhan Aulawi menyampaikan keterangan bahwa ICAC itu sama dengan KPK kalau di Indonesia. Kunjungan kali ini merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya Kompolnas RI berkunjung ke ICAC pada tahun lalu. "Pertemuan sebelumnya tentu perlu ditindaklanjuti untuk meningkatkan sinergitas pelaksanaan tugas, terutama di bidang pemberantasan korupsi," kata Dede. Lebih jauh Dede menjelaskan bahwa delegasi ICAC HongKong dipimpin oleh Mr. Simon Peh (Komisioner), dan didampingi oleh Ms. SallyKwan, dan Mr. Lawrence Chung. Sebenarnya total delegasi ada 6 orang. "Kebanyakan delegasi dari Tim Internasional Liaison & Training Officer karena memang ada rencana untuk meningkatkan kerjasama di bidang pelatihan dalam pemberantasan korupsi agar lebih efektif dan lebih baik lagi," jelas dia. Sementara itu dari Kompolnas sendiri dihadiri oleh 6 Komisioner Kompolnas dan beberapa pejabat terasnya. Disamping pennyampaian tentang profil Kompolnas, juga penjelasan tentang pelaksanaan pengawasan Polri, kerjasama pengawasan internal, kerjasama pengawasan eksternal, kerjasama luar negeri, dan kerjasama pengawasan dengan KPK dan organisasi penggiat anti korupsi lainnya. Disamping itu ada diskusi beberapa contoh penganan korupsi yang dilakukan Polri, juga peran Kompolnas dalam pengawasan penganan perkaranya. Lalu diakhiri dengan tanya jawab dan sesi foto bersama. "Semua delegasi ICAC HongKong merasa puas dan berterima kasih atas penerimaan Kompolnas yang menyambut dan menerima delegasi dengan penuh persahabatan, dan mengharapkan agar kerjasama ke depannya bisa lebih ditingkatkan lagi," pungkas Dede. (Kompolnas) |
Basuki Hadimuljono Resmikan 3 Rumah Susun Mahasiswa dan Santri di Pekalongan Posted: 25 Feb 2019 09:47 AM PST ![]() Dua pesantren yang diresmikan merupakan Rusun Santri Pondok Pesantren (Ponpes) yakni Rusun Ponpes Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI) dan Ponpes Modern Gondang di Kabupaten Pekalongan, sedangkan satu rusun lainnya adalah Rusun Mahasiswa Universitas Pekalongan (Unikal). Menteri PUPR berpesan agar Rusun yang dibangun dengan APBN ini bisa dirawat dengan baik. "Saya ucapkan selamat memanfaatkan Rusun kepada Unikal, Ponpes Modern Gondang dan Ponpes YMI, semoga dapat dimanfaatkan dengan baik untuk mendukung agar mahasiswa lebih berprestasi," kata Basuki. Selain untuk santri dan mahasiswa, menurut Basuki, rusun yang dibangun Kementerian PUPR ditujukan bagi para pekerja, MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), TNI/Polri, juga untuk mahasiswa dan santri. Dua Rusun Ponpes yang diresmikan dibangun pada tahun 2018 oleh kontraktor PT. Aya Sophia Primatama. Rusun Ponpes YMI memiliki 3 lantai dengan tipe kamar barak sebanyak 12 unit dan mampu menampung, biayanya menggunakan APBN sebesar Rp 7,5 miliar. Sedangkan Rusun Ponpes Modern Gondang memiliki 2 lantai dengan kamar barak 8 unit. Biaya pembangunannya sebesar Rp 4,9 miliar. Untuk Rusun Mahasiswa Universitas Pekalongan, dilaksanakan pada tahun anggaran 2018 dengan biaya pembangunan sebesar Rp 14,8 miliar. Rusun tersebut terdiri dari 1 Tower Blok (TB) 4 Lantai dengan tipe 24 berjumlah 50 unit dengan kapasitas 196 mahasiswa. Sebelumnya pada tahun 2015, Kementerian PUPR telah membangun Rusun Mahasiswi Unikal. Ketiga rusun yang diresmikan tersebut telah dilengkapi fasilitas dasar yakni jaringan air bersih, sanitasi dan listrik. Selain itu setiap kamar juga telah dilengkapi dengan meubelair, seperti lemari, meja, kursi, dan tempat tidur di masing-masing kamarnya. Rektor Unikal H. Suryani mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR atas hibah Rusun mahasiswa tersebut. "Sangat membantu ketertiban mahasiswa dalam berkuliah karena rusunawa dengan kampus sangat dekat. Dari hasil evaluasi terhadap penghuni, termasuk orang tua mahasiswa juga sangat terbantu karena tidak perlu membawa sepeda motor sehingga meringankan orang tua," ujarnya. Edi Maulana, mahasiswa Unikal Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi yang ditemui di lokasi peresmian mengatakan rusun yang dibangun terlihat sangat mewah, bagus dan bersih. "Dibanding dengan kos sendiri, lebih enak di rusun karena bisa satu kamar dengan teman. Lokasinya lebih dekat ke kampus sehingga harapannya mahasiswa bisa menjadi lebih disiplin tidak telat masuk kelas," ujarnya. Fitriyani, mahasiswi semester 4 Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi menyatakan, rusun mahasiswa yang diresmikan kualitasnya semakin baik dari rusun mahasiswi Unikal yang sudah dibangun sebelumnya. "Bangunannya mengikuti perkembangan zaman model masa kini dengan warnanya yang juga menarik bagus untuk foto-foto," ujarnya. Hadir dalam acara tersebut Walikota Pekalongan Saelany Mahfudz, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, Rektor Unikal H. Suryani, Ketua Yayasan Samarthya Mahotsaha Paramadharma Irjen Polisi (Purn) Hadiman dan Anggota Yayasan Irjen Polisi (Purn) Suprapto dan Sarwono Hardjomuljadi. (Setkab) |
Inilah Honorarium Pegawai di Badan Pelaksana Otoritas Borobudur Posted: 25 Feb 2019 09:47 AM PST ![]() Atas pertimbangan tersebut, pada 1 Februari 2019, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2019 tentang Honorarium Pegawai di Lingkungan Badan Pelaksana Otoritas Borobudur. "Pegawai di Lingkungan Badan Pelaksana Otorita Borobudur diberikan honorarium setiap bulan," bunyi Pasal 2 Perpres ini. Adapun besaran honorarium sebagaimana dimaksud adalah: a. Direktur Utama sebesar Rp30.787.600; b. Direktur Rp23.180.700; c. Satuan Pemeriksa Intern Rp16.455.400; d. Kepala Divisi Rp13.529.300; dan d. Pegawai Pelaksana Rp6.932.700. "Honorarium sebagaimana dimaksud belum termasuk Pajak Penghasilan," bunyi Pasal 3 ayat (2) Perpres ini. Pembayaran honorarium sebagaimana dimaksud, menurut Perpres ini, diberikan sejak diangkat/dilantik; dan dihentikan sejak ditetapkannya remunerasi Badan Pelaksana Otorita Borobudur sebagai satuan kerja yang menerapkan pola keuangan badan layanan umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk pegawai di Lingkungan Badan Pelaksana Otorita Borobudur yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), menurut Perpres ini, besaran honorarium diperhitungkan dengan besaran penghasilan berupa gaji dan tunjangan yang diterima sebagai PNS. "Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan," bunyi Pasal 7 Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2019, yang telah diundangkan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly pada 11 Februari 2019. (Setkab) |
You are subscribed to email updates from Lelemuku.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
Social Plugin