Wairon, Perahu Tradisional Biak Sandar Di Dok II Jayapura |
- Wairon, Perahu Tradisional Biak Sandar Di Dok II Jayapura
- Tim Vlissigen Gelar Pelatihan Stimulasi Tumbuh Kembang Balita
- Petrus Fatlolon Jamin Pelayanan Terbaik Bagi 440 Masyarakat Asmat
- Petrus Fatlolon Jamin Beri Pelayanan Terbaik ke 440 Warga Asmat
- Petrus Fatlolon Apresiasi Peran Media Massa di Tanimbar
- Uskup Aloysius Murwito Pimpin Misa Syukur 25 Tahun Pelayanan Pastor Bavo Felndity
- Doren Wakerkwa Warning SKPD Provinsi Papua dengan Daya Serap Rendah
- Lukas Enembe Nilai Perempuan Papua Rentan TB Paru
Wairon, Perahu Tradisional Biak Sandar Di Dok II Jayapura Posted: 16 Oct 2018 06:32 PM PDT Perahu tersebut tiba sekitar pukul 09.30 Wit, dimana rombongan langsung disambut Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Papua, Hery Dosinaen, bersama masyarakat dan ASN. "Ini sebuah kehormatan bagi kami karena kedatangan masyarakat dengan perahu tradisional 'Wairon', di Jayapura, dengan sembilan krunya. Apalagi mereka sudah mengarungi perjalanan di laut selama delapan hari perjalanan dari Kabupaten Biak," terang Wagub Klemen Tinal saat menjemput perahu tradisional Biak tersebut. Perahu tradisional Biak Wairon sebelumnya bertolak dari Kampung Mokmer, Biak Numfor pada hari Jumat (28/9) lalu, dengan dipimpin Kapitarau atau Nahkoda Denis Koibur bersama tujuh awak sebagai Man Babores (pendayung). Denis Koibur sendiri, merupakan pencetus dan pembuat Wairon bersama pemuda lainnya di Kampung Mokmer, Biak Numfor. Wagub Klemen pada kesempatan itu, tak lupa mengapresiasi para pemuda Biak yang menyalurkan kreativitasnya dengan melakukan pelayaran dengan perahu tradisional. Apa yang dibuat itu juga, seperti mengulang sejarah yang pernah dilakukan oleh pada leluhur Biak sekitar 100 tahun lalu. "Sehingga apa yang kembali dilakukan oleh anak-anak muda dari Biak ini sungguh membanggakan. Karena Wairon ini adalah perahu dagang tradisional Suku Byak (Biak) yang pada zaman dahulu dipakai untuk berdagang menelusuri Teluk Cenderawasih. Tak ketinggalan pantai utara dari Mnu Kwar (Manokwari) sampai ke Sorong dan terus ke Ternate maupun Tidore dalam rangka memberi upeti kepada Sultan Tidore." "Gelar –gelar itu kemudian dipakai oleh orang Biak sebagai marga/keret, antara lain Sangaji (Sanadi), Kapitan Laut (Kapitarau), Mayor, Jurubahasa (Urbasa), Dimara, dan lain-lain. Sehingga apa yang dilakukan oleh mereka kali ini juga merupakan kebangkitan budaya Papua," ucap dia. Sementara Nahkoda Wairon, Denis Piet Hein Koibur bersyukur telah tiba dengan selamat di Jayapura di atas Tanah Tabi ini. Menurut dia, delapan hari waktu perjalanan sebenarnya dirasakan cukup lama karena kondisi perahunya kurang baik sehingga mereka harus singah di beberapa pulau terlebih dahulu, sebelum melanjutkan perjalanan. "Yang pasti perjalan ini baru pertama kali kami lakukan sejak 100 tahun lalu. Memang selama ini hami hanya lakukan perjalanan di seputaran pulau pulau yang ada di Biak saja, hanya saja dirinya bersama rekan kru yang lainnya tetap optimis bisa menempuh ke Jayapura." "Dan Puji Tuhan kita bisa sampai disini dengan keadaan yang sehat walafiat," ujarnya. Diketahui, usai menjemput seluruh awak Wairon, pertemuan diakhiri dengan makan siang bersama. (DiskominfoPapua) |
Tim Vlissigen Gelar Pelatihan Stimulasi Tumbuh Kembang Balita Posted: 16 Oct 2018 06:26 PM PDT ![]() AMBON, LELEMUKU.COM - Tim Child Care Vlissingen dari Belanda gelar pelatihan Stimulasi Tumbuh Kembang untuk para Kepala Puskesmas dan Petugas Kesehatan Puskesmas di lantai II Balaikota Ambon pada Selasa (16/10), Walikota Ambon, dalam sambutannya yang dibacakan Asisten I, M.Tupamahu menyampaikan bahwa kegiatan hasil kerjasama antara Pemerintah Kota Ambon dengan Pemerintah Kota Vlissingen-Belanda berfokus kepada balita Ambon yang menjadi cikal bakal lahirnya satu generasi baru, penerus cita-cita bangsa dan SDM bagi pembangunan nasional. Oleh karena itu perhatian Pemerintah terhadap tumbuh kembang anak semakin besar. "Mengingat jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 10 persen dari populasi maka sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita perlu mendapat perhatian serius berupa asupan gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas termasuk deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang. Selain hal tersebut berbagai faktor lingkungan yang mengganggu tumbuh kembang anak perlu dieliminasi," ujar Walikota. Dikatakan sasaran balita di Kota Ambon berjumlah 50.297 balita sedangkan yang telah di stimulasi berjumlah 22.999 atau 45,07 persem, ini berarti ada sekitar 55 % yang belum distimulasi. Dengan kehadiran Walikota dan Wakil Walikota Vlissingen berserta Tim Child Care Vlissingen dalam rangka membagi ilmu sehingga diharapkan kepada para petugas puskesmas dapat mengikuti kegiatan ini dengan tekun, demi kepentingan seluruh anak di kota Ambon Walikota Vlissingen, Bas van den Tilaar dalam sambutannya mengatakan bahwa pihakya ingin membangun Kota Ambon yang fokus pada pengembangan balita. "Hari ini kita akan memulai sebuah projek yang spesial yang berangkat dari sebuah ide dan pertanyaan dan ini dimulai dari Ambon, suatu pertanyaan bagaimana cara kita membesarkan balita kita dari usia 0 hingga 5 tahun. Kemarin kita telah mengunjungi salah satu Puskesmas di kota Ambon dari 22 puskesmas yang ada dan, kami melihat banyak anak-anak yang diberikan imunisasi dan kami harus melihat tumbuh kembang anak," ujar dia. Child Care Vlissingen adalah sebuah yayasan yang mengembangkan projek belajar sambil bekerja, projek ini bertujuan untuk memamahi anak yang baru lahir atau balita.(DiskominfoAmbon) |
Petrus Fatlolon Jamin Pelayanan Terbaik Bagi 440 Masyarakat Asmat Posted: 16 Oct 2018 06:13 PM PDT ![]() "Selama berada di Kabupaten MTB, kami akan memberikan pelayanan yang baik bagi saudara-saudara kita dari Asmat," aku dia saat menyampaikan sambutan di Pesta 25 Tahun Tahbisan Imamat dari Pastor Bavo Felndity, Pr di Gereja Hati Kudus Arui Bab pada Minggu (14/10). Bupati Fatlolon meminta kepada panitia pelaksanaan pesta itu bersama Pemerintah Desa (Pemdes) tidak berkeberatan untuk berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Desa (SKPD) terkait guna mendukung seluruh kepentingan masyarakat Asmat di Kepulauan Tanimbar. Dirinya sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya karena lewat momen yang hangat tersebut Kepulauan Tanimbar bisa dikunjungi oleh Uskup Asmat Mgr Aloysius Murwito OFM bersama para pastor, Bupati Asmat Elias Kambu, S.Sos dan Istri, Ny. Orpa Susana Kambu bersama jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) Asmat. "Apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Bapak Bupati bersama dengan Ibu dan seluruh jajaran dari Kabupaten Asmat yang telah berkunjung ke Kabupaten MTB dalam rangka kita mengikuti bersama pesta ini," ucap Bupati Fatlolon. Ia pun menilai bahwa kunjungan itu merupakan kunjungan persaudaraan yang membangun hubungan persahabatan antara kedua Kabupaten beda provinsi itu dan berharap dikemudian hari pihaknya bersama warga Tanimbar juga bisa berkunjung ke Asmat untuk mengenal tradisi dan budaya disana. Fatlolon pun menutup sambutannya dengan menyampaikan kebanggaannya kepada Pastor Bavo, putra Arui Bab yang mau berkarya dari tahun 1993 hingga 2018 di Asmat, yang dinilainya masih terpencil dan terbatas dengan akses serta fasilitas dan insfrakstruktur namun oleh karena kecintaannya kepada Tuhan dan masyarakat setempat sehingga Pastor Bavo tetap setia dan semangat menjalankan panggilan pelayanannya. "25 tahun mengabdi tentu ini merupakan karya yang luar biasa besar di Tanah Papua. Kepada Pastor Bavo selamat berkarya di Tanah Papua, teruslah mengabdi untuk saudara-saudara kita di Kabupaten Asmat bersama dengan pemerintah dan masyarakat untuk membangun Papua menuju Papua yang lebih baik dari sekarang," tutup dia. (Laura Sobuber) |
Petrus Fatlolon Jamin Beri Pelayanan Terbaik ke 440 Warga Asmat Posted: 16 Oct 2018 05:37 PM PDT ![]() ARUI BAB, LELEMUKU.COM – Bupati Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku, Petrus Fatlolon, SH., MH menjamin pihaknya bersama masyarakat Desa Arui Bab, Kecamatan Wertamrian akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi ke 440 warga Kabupaten Asmat, Provinsi Papua yang menghadiri Pesta 25 Tahun Tahbisan Imamat dari Pastor Bavo Felndity, Pr. "Selama berada di Kabupaten MTB, kami akan memberikan pelayanan yang baik bagi saudara-saudara kita dari Asmat," aku dia saat menyampaikan sambutan di Pesta 25 Tahun Tahbisan Imamat dari Pastor Bavo Felndity, Pr di Gereja Hati Kudus Arui Bab pada Minggu (14/10). Bupati Fatlolon meminta kepada panitia pelaksanaan pesta itu bersama Pemerintah Desa (Pemdes) tidak berkeberatan untuk berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Desa (SKPD) terkait guna mendukung seluruh kepentingan masyarakat Asmat di Kepulauan Tanimbar. Dirinya sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya karena lewat momen yang hangat tersebut Kepulauan Tanimbar bisa dikunjungi oleh Uskup Asmat Mgr Aloysius Murwito OFM bersama para pastor, Bupati Asmat Elias Kambu, S.Sos dan Istri, Ny. Orpa Susana Kambuaya Kambu bersama jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) Asmat. "Apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Bapak Bupati bersama dengan Ibu dan seluruh jajaran dari Kabupaten Asmat yang telah berkunjung ke Kabupaten MTB dalam rangka kita mengikuti bersama pesta ini," ucap Bupati Fatlolon. Ia pun menilai bahwa kunjungan itu merupakan kunjungan persaudaraan yang membangun hubungan persahabatan antara kedua kabupaten beda provinsi itu dan berharap dikemudian hari pihaknya bersama warga Tanimbar juga bisa berkunjung ke Asmat untuk mengenal tradisi dan budaya disana. Fatlolon pun menutup sambutannya dengan menyampaikan kebanggaannya kepada Pastor Bavo, putra Arui Bab yang mau berkarya dari tahun 1993 hingga 2018 di Asmat, yang dinilainya masih terpencil dan terbatas dengan akses serta fasilitas dan insfrakstruktur namun oleh karena kecintaannya kepada Tuhan dan masyarakat setempat sehingga Pastor Bavo tetap setia dan semangat menjalankan panggilan pelayanannya. "25 tahun mengabdi tentu ini merupakan karya yang luar biasa besar di Tanah Papua. Kepada Pastor Bavo selamat berkarya di Tanah Papua, teruslah mengabdi untuk saudara-saudara kita di Kabupaten Asmat bersama dengan pemerintah dan masyarakat untuk membangun Papua menuju Papua yang lebih baik dari sekarang," tutup dia. (Laura Sobuber) |
Petrus Fatlolon Apresiasi Peran Media Massa di Tanimbar Posted: 16 Oct 2018 05:21 PM PDT "Saya berterima kasih dan salut kepada media di MTB," ujar dia usai mengikuti sidang perdana paripurna istimewa dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten MTB yang ke-19 pada Kamis (4/10). Bupati Fatlolon menilai jika media massa, diantaranya media cetak, media elektronik dan media online di Bumi Duan Lolat tersebut sudah mampu menjawab kebutuhan informasi dan mengeksplorasi berbagai sumber daya yang dikemas dengan cara yang baik dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat. "Walaupun jaringan yang terbatas dan kemudian segala fasilitas yang sangat minim tetapi teman-teman media mampu untuk mengekplorasi berbagai sumber daya terutama yang berhubungan dengan media disini. Informasinya dikemas dan kemudian disampaikan kepada publik dengan cara yang baik," nilainya. Orang nomor satu di Kepulauan Tanimbar itupun berharap memasuki usia Kabupaten MTB yang ke-19 ini para Insan Pers dapat bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menyebarluaskan informasi pembangunan hingga ke pelosok-pelosok desa demi menciptakan kondisi yang sesuai dengan Visi Misi Pemda MTB yaitu "mewujudkan masyarakat Tanimbar yang cerdas, sehat, mandiri dan berwibawa". "Mari bersama-sama dengan pemerintah daerah, kita membangun negeri ini. Jangan susut dan kendor semangat kerjanya hanya karena keterbatasan jaringan yang ada. Teruslah bekerja sesuai dengan talenda yang ada pada kita masing-masing. Jadilah corong-corong pembangunan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar," harap Fatlolon. Untuk diketahui bersama beberapa media massa dengan wartawan dam kontributor yang telah ada di Kepulauan Tanimbar diantaranya RRI, Radio Ureyana Cordis, Nurani Maluku, Dharapos, Mediator Maluku, Rakyat Maluku, Media Kota, Pilar Timur, Kontras, Simpul Rakyat, Global Maluku, Indonesia Pos, Antara dan Lelemuku. (Laura Sobuber) |
Uskup Aloysius Murwito Pimpin Misa Syukur 25 Tahun Pelayanan Pastor Bavo Felndity Posted: 16 Oct 2018 07:47 AM PDT Dalam khotbahnya Uskup Murwito mengisahkan tentang sejarah pelayanan Pastor Bavo Felndity, Pr yaitu putra terbaik dari Desa Arui Bab yang menjalankan pelayanannya di 4 Distrik atau Kecamatan, diantaranya Distrik Fayit, Distrik Safan, Distrik Atsy, Distrik Betchbamu dari tahun 1993 hingga 2018 tidak berjalan mulus begitu saja. Uskup mengungkapkan banyak tantangan yang dihadapi mulai dari kondisi geografis Kabupaten Asmat sendiri yang berawa dan selalu mengalami kesulitan air bersih hingga menghadapi watak masyarakat yang masih hidup dengan bermata pencarian meramu, namun Pastor Bavo tetap setia dan semangat menjalankan panggilan pelayanannya hingga memasuki tahun ke-25. Dikatakan, Pastor Bavo tetap menjalankan fungsi dan tugas pelayanan sebagai seorang imam atau pemimpin umat, yang selalu menghimpun semua umat agar tidak tercerai berai serta mampu merangkul umat dalam pesekutuan menjadi satu keluarga yang utuh di dalam Kristus Yesus. "Pastor Bavo selama ini melayani tidak berjalan mulus begitu saja, sering berhadapan dengan teriknya panas matahari. Tantangan yang lain adalah walaupun disana banyak air tetapi juga tidak ada air tawar, yang ada adalah air hujan, air yang ada semuanya asin dan asam. Namun Pastor Bavo tetap bersyukur dalam melayani dan semakin dekat serta mencintai masyarakat Asmat dan begitu sebaliknya," ungkap Uskup. Uskup menjelaskan fungsi seorang pastor yang adalah seorang imam, yang harus bisa mempersatukan dan mengenal masing-masing pribadi dari umatnya serta harus peka terhadap tanda-tanda disekitar. Kemudian harus mampu menafsirkan masalah yang terjadi ditengah-tengah umat dan memberi nasehat serta saran yang menjadi kebutuhan umat. Selanjutnya, ia mengajak seluruh umat agar selalu bersyukur bukan saja di dalam keadaan baik tetapi keadaan tersulit yang dihadapi serta belajar untuk memaafkan, berbagi dan saling membantu satu sama lain agar selalu hidup dalam kelimpahan setiap hari. "Mari kita bersama-sama mendukung Pastor Bavo untuk karya-karya selanjutnya," mintanya. Ibadah misa yang berlangsung hidmat dengan perpaduan ragam budaya Tanimbar dan Asmat ini pun dilanjutkan dengan prosesi pemotongan kue Ulang Tahun oleh Pastor Bavo, yang didampingi oleh Ibu Bupati MTB Joice Fatlolon dan Ibu Bupati Asmat Carolina Kambu. Pastor Bavo pun memberikan potongan kue pertama kepada kedua perwakilan dari masyarakat Asmat dan perwakilan dari keluarga Pastor Bavo di Arui Bab. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian cenderamata dari Pemerintah Daerah (Pemda) MTB melalu Bupati Petrus Fatlolon SH., MH kepada Uskup Aloysius Murwito, Pastor Bavo bersama para pastor dari Asmat, Bupati Elias kambu dan Ibu. (Laura Sobuber) |
Doren Wakerkwa Warning SKPD Provinsi Papua dengan Daya Serap Rendah Posted: 16 Oct 2018 07:21 AM PDT ![]() JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Asisten Bidang Pemerintah Sekda Papua, Doren Wakerkwa, SH kembali mengingatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua agar dapat menjadi perhatian serius terhadap daya serap anggaran. "Serapan APBD 2018 kurang maksimal, kepala dinas dan kepala badan tolong ini menjadi perhatian," tegas Doren Wakerkwa dalam arahannya pada apel pagi di halaman Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Senin (15/10). Menurutnya, masih minimnya daya serap SKPD ini, disebabkan beberapa faktor seperti pekerjaan fisik di lapangan belum berjalan maksimal. Hal ini yang menyebabkan daya serap masih dibawah standar, oleh karena itu kepala dinas terkait dapat melakukan evaluasi dengan baik secara internal. "Kepala SKPD harus mempresentasikan semua kegiatan dinas yang saudara laksanakan dalam evaluasi monitoring meja," tandasnya. Sebelumnya, Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesra Sekda Papua, Noak Kapisa mengungkapkan, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua diminta meningkatkan kinerja, pasalnya sampai saat ini daya serap anggaran rendah. "Kita sekarang ada di triwulan ketiga. Dari hasil evaluasi yang dilakukan, daya serap masih rendah baik APBD maupun APBN," bebernya. Untuk APBN, kata Noak Kapisa, daya serap untuk APBD masih sangat rendah atau masih dibawah 50 persen sekitar 27 sampai 29 persen. "Diminta kepada semua SKPD agar konsen dalam meningkatkan kinerja," tegasnya. Ia berharap program besar seperti pembangunan fisik dan administrasi keuangan itu harus rapi. Artinya, proyek pembangunan di lapangan itu harus sinkron antara penggunaan dana dan wujud fisik pembangunan. "Terlebih, kita sekarang ketat dalam penggunaan anggaran yang memang sejatinya pun harus dilakukan secara disiplin. Makanya, perhatian ini yang harus menjadi catatan seluruh SKPD di lingkungan Pemprov Papua, dalam hal proyek pembangunan maupun pelayanan kemasyarakatan," jelasnya. Namun dirinya percaya para kepala SKPD dapat meningkatkan kinerja dengan baik, dengan harapan penyerapan anggaran dapat memuaskan. "Tentunya para kepala SKPD memberikan perhatian serius terhadap daya serap tersebut," pungkasnya. (diskominfoPapua) |
Lukas Enembe Nilai Perempuan Papua Rentan TB Paru Posted: 16 Oct 2018 06:45 AM PDT ![]() Hal ini diungkapkan dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas P3AKB Papua Anike Rawar, pada Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengarusutamaan Gender/Perencanaan dan Pengangaran yang Responsif Gender dalam Pencegahan dan Pengendalian TB Paru serta HIV/AIDS 2018, di Jayapura, Senin (15/10). "Isu gender perlu mendapat perhatian dalam upaya penanggulangan TB paru danHIV/AIDS di Papua," kata Gubernur Enembe. Dikatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Papua pada triwulan pertama 2018, jenis kelamin jumlah penderita HIV perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Dimana perempuan mencapai 7.440 orang, sedangkan laki-laki 5.825 orang. Kendati demikian, katanya, untuk angka kasus AIDS hampir sebanding dimana laki-laki mencapai 11.267 orang dan perempuan 11.208 orang. "Dari aspek epedemiologi TB patu dan HIV/AIDS memberi gambaran bahwa perempuan lebih rentan terkena dua penyakit mematikan ini ketimbang laki-laki. Hal demikian dipengaruhi oleh beberapa hal yang terkait dengan kesenjangan gender itu," ungkapnya. Menurutnya, salah satu wujud pelaksanaan pangarusutamaan gender adalah adanya perencanaan dan penganggaran yang responsif terhadap gender, dimana dua proses itu saling terkait dan terintegrasi untuk mengatasi kesenjangan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat dalam pelaksanaan pembangunan. Termasuk program maupun kegiatan pencegahan TB paru dan HIV/AIDS yang sementara dilaksanakan. Gubernur Enembe mengatakan, penanganan dua penyakit mematikan ini merupakan prioritas nasional yang menjadi sorotan dan masalah kesehatan dunia maupun Indonesia. "Itu merupakan salah satu indokator WHO, dalam mewujudkan dunia bebas TB paru 2050. Sebab, meski telah dilakukan berbagai upaya, namun penyebarannya masih tinggi. Hal itu disebabkan antara lain, status ekonomi, gizi, keterjangkauan fasilitas pelayanan berkualitas, tingkat pendidikan dan masalah sosial budaya termasuk didalamnya ketimpangan gender," paparnya. Gubernur Enembe menambahkan, pihaknya menyambut positif dukungan pemerintah pusat melalui kementerian terkait yang mendorong penyelenggaraan kegiatan bimtek itu, sehingga harapannya kedepan, para peserta yang mengikuti kegiatan dapat pula mendorong kesetaraan gender dalam pencegahan maupun pengendalian TB paru serta HIV/AIDS. (DiskominfoPapua) |
You are subscribed to email updates from Lelemuku.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
Social Plugin