Pawai Budaya Saumlaki Meriahkan HUT ke 19 Maluku Tenggara Barat |
- Pawai Budaya Saumlaki Meriahkan HUT ke 19 Maluku Tenggara Barat
- Maluku Tenggara Barat Kembali ke Rumah Kepulauan Tanimbar
- Polres MTB Gelar Bakumpul Bacarita Kamtibmas dengan Wartawan
Pawai Budaya Saumlaki Meriahkan HUT ke 19 Maluku Tenggara Barat Posted: 04 Oct 2018 07:57 PM PDT Puluhan ribuan warga dari penjuru Kepulauan Tanimbar menyaksikan pawai yang dilepas oleh Ketua Panitia HUT, Adolf Hilkia Lokra di halaman Natar Kaumpu, Desa Olilit Barat, Kecamatan Tanimbar Selatan. Menurut Adolf Lokra, kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan menyongsong dan meramaikan HUT ke-19 MTB yang mana sebentar lagi akan mengganti namanya menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Ribuan peserta yang terdiri dari perwakilan SKPD , perwakilan Kecamatan, perwakilan Umat Beragama dan perwakilan paguyuban suku dan komunitas masyarakat dengan masing-masing ciri khasnya mengikuti pawai yang diiringi oleh marching Band SMA Budi Mulia Saumlaki. Pawai Budaya itu mengambil rute dari halaman Gedung Natar Kaumpu, melewati sepanjang jalan Mathilda Batlayeri lalu belok kanan perempatan perumahan KPPN menuju hotel Galaxy dan terus ke jalan Ir. Soekaro. Usai pawai, seluruh elemen masyarakat melanjutkan kegiatan perayaan HUT dengan acara malam hiburan HUT ke-19 MTB sekaligus pembagian hadiah lomba di Taman Kota Saumlaki. (Laura Sobuber) |
Maluku Tenggara Barat Kembali ke Rumah Kepulauan Tanimbar Posted: 04 Oct 2018 01:23 AM PDT ![]() "Usia ke 19 ini menjadi momentum penting bagi seluruh masyarakat dari Adodo Molo sampai Eliasa. Dari Kecamatan Molu Maru, Yaru, Tanimbar Utara, Wuarlabobar, Nirunmas, Kormomolin, Wertamrian, Wermaktian, Tanimbar Selatan dan Selaru, untuk merefleksikan sejarah perjalanan negeri ini," ujar dia saat menyampaikan pidato pada Rapat Paripurna DPRD 2018 di Gedung Kesenian Saumlaki, Kamis (4/10) siang. Dikatakan momentum refleksi sejarah perjalanan Tanimbar menjadi kabupaten kepulauan yang mandiri masih butuh waktu, sebab sejarah tentang perkembangan Negeri Duan Lolat ini sendiri masih minim. "Mengengan Tanimbar sejak dulu hingga hari ini, bila dilihat dari aspek sejarahnya, kita belum mengetahui usia negeri ini secara tepat. Perlu pembuktian sejarah yang benar berdasarkan buku-buku tua tentang Tanimbar," ujar dia. Sementara itu, jati diri orang Tanimbar sebagai pemilik wilayah yang dahulu dikenal dengan Timur Laut itu harus juga diangkat, sebab selama menggunakan nama Kabupaten Maluku Tenggara Barat, daerah ini selalu menghadapi kendala. "Tanimbar memiliki daya natural yang kuat, bila dibandingkan dengan sebutan Maluku Tenggara Barat. MTB secara geografis hanya menunjukkan arah mata angin. Tenggara dan Barat adalah dua kata yang tidak dapat disatukan, mengingat kalaupun dipaksakan untuk disatukan maka yang terjadi adalah turbulensi," papar Fatlolon. Kendala penyebutan nama inilah yang menjadi salah satu alasan dirinya bersama para petinggi dikabupaten ini, berupaya merubah nama dan menjadikan tahun ini sebagai titik penentu perubahan tersebut. "Turbulensi inilah yang kemudian meninggalkan keprihatinan yang mendalam. Keprihatinan yang saya maksudkan disini adalah hilangnya rasa memiliki dan rasa tanggungjawab yang kuat terhadap esensi dan eksistensi Tanimbar," ungkap Bupati. Selanjutnya faktor perubahan menuntut jati diri yang telah digumuli sejak 19 tahun yang lalu inilah yang membuat dirinya berani untuk mengambil sikap dan merubah Kabupaten Maluku Tenggara Barat menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar. "Faktor inilah yang kemudian sejak 19 tahun yang lalu hingga hari ini kita terus berputar untuk mencari jati diri kita yang sebenarnya. Terhadap hal itu maka saya namai pidato ini sebagai 'Kembali ke Rumah Kepulauan Tanimbar.' Sebab kata Tanimbar sendiri memiliki makna yang mendalam dan makna itulah yang membentuk jati diri masyarakat dalam balutan Duan Lolat," tegas dia Fatlolon. (Albert Batlayeri) |
Polres MTB Gelar Bakumpul Bacarita Kamtibmas dengan Wartawan Posted: 04 Oct 2018 01:12 AM PDT ![]() Pertemuan yang dipimpin oleh Wakil Kepala Polres (Wakapolres) MTB, Kompol Lodevicus Tethool, Kasat, SH., MH, PS PAUR Subag Humas Bripka Fred Yulius Punay, dan dihadiri oleh perwakilan media diantaranya Aliansi Indonesia, Simpul Rakyat, Dhara Pos, Golbal Maluku, Antara, RRI, Media Kota, Pilar Timur, Indonesia Post, Mediator Maluku dan Lelemuku. Dalam sambutannya Wakapolres Tethool menyatakan terima kasihnya kepada para awak media atas kerjasama dan partisipasi yang sudah terjalin baik untuk mendukung kinerja dari segala pihak kinerja, yaitu Pemerintah Daerah (Pemda), Instansi Fertikal dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta khusus Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam menyebarluaskan informasi tentang kegiatan pembangunan di Bumi Duan Lolat. "Kerjasama dengan kami dalam rangka memberitakan informasi produktif terkait dengan kegiatan-kegiatan pembangunan, saran masukan, kritik perbaikan maupun ide-ide kreatif yang disampaikan baik kepada TNI, Polri, Pemda maupun Instansi Fertikal dalam rangka kita bersama-sama menata layani perbaikan-perbaikan di bidang yang menjadi tupoksi masing-masing instansi. Ini sudah terjalin sebuah koordinasi dan kerjasama yang bagus," kata dia. Tethool juga mengakui jika peran dari media di era globalisasi dan digitalisasi saat ini sangat besar dalam memberikan sumbangsi kepada seluruh masyarakat karena kehidupan masyarakat dari hari ke hari semakin berkembang dengan dinamika dan intensitas yang cukup tinggi. Dimana kehidupan dari masyarakat Tanimbar hampir 80 persen adalah nelayan, petani dan pekerja-pekerja jasa lainnya yang minim informasi karena tempat kerja mereka di laut dan kebun. Maka dirinya pun berharap para wartawan dapat berperan aktif dalam menjawab kebutuhan informasi yang merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi masyarakat di akhir-akhir ini. Wakapolres Tethool juga sangat membuka diri untuk dikritik dan menerima saran serta masukan dari para insan pers demi kemajuan dan pelayanan kepada masyarakat di Kepulauan Tanimbar yang semakin baik demi tercapainya Kamtibmas yang aman dan damai. "Saya harapkan rekan-rekan media juga mengkritisi kami dan memberikan masukan sebab kritik dan masukan itu adalah dua hal yang bagaikan dua sisi mata uang. Hanya kritik saja sama saja nol kalau tidak ada sara didalamnya. Kami juga tidak alergi terhadap kritik, silahkan mau kritik tapi ada saran perbaikan," harap dia. (Laura Sobuber) |
You are subscribed to email updates from Lelemuku.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
Social Plugin